METRUM
Jelajah Komunitas

Jongko Bonsai Cibeunying, Tempat Budidaya Bonsai di Tengah Kota Bandung

BUDIDAYA bonsai adalah seni dan ilmu yang memadukan keahlian hortikultura dengan kreativitas artistik. Meskipun terkesan rumit, dengan pemahaman dan perawatan yang tepat, siapa pun dapat menanam dan merawat bonsai yang indah.

Salah satunya Dede (45), petani bonsai di Kota Bandung, tak jauh dari Jalan Taman Cibeunying Selatan. Bernama “Jongko Bonsai Cibeuying (JBC)”, tempat ini sudah ada sejak lama. Jongko Bonsai Cibeunying sering dikunjungi oleh para kolektor bonsai di Pulau Jawa maupun Luar Pulau Jawa.

“Kebanyakan yang mencari bonsai dari kalangan menengah ke atas, ada yang buat kontes ataupun buat koleksi saja. Malahan bonsai yang di pakai kang Bahar di film preman pensiun, itu bonsai dari sini,” ujar Dede.

Dede mengaku sudah lama menekuni bisnis budidaya bonsai, bisnis yang diwarisi dari orang tuanya.

“Sejak kecil saya memang sudah sering membantu bapak menanam bonsai, jadi sudah lumayan paham, dan untuk bibit pembudidayaannya saya memakai bibit lokal dan bibit import,” katanya.

Selain itu, Dede juga mengatakan keunggulan tanaman bonsai ini adalah dapat ditanam atau disimpan dimana saja, serta perawatannya tidak sulit.

Menurut Dede, untuk menghasilkan bonsai yang berkualitas, kita harus memeriksa terlebih dahulu apakah akarnya bagus atau tidak, dan bila sudah ditemukan akar yang bagus, kita harus menambahkan bahan tanam yang baik agar bonsai itu tumbuh dengan baik, barulah cabang-cabangnya akan tumbuh dan menggunakan kawat sebagai pegangannya, sesuai dengan yang kita inginkan, potonglah bentuk daunnya menjadi bagus dan bagus agar bagus dan seimbang.

”Yang penting rajin dan telaten ngecek tiap hari, memberikan pupuk, menjemur dan jika ada bonsai yang terlihat layu, harus cepat di ganti medianya, pakai campuran kompos dan tanah,” tuturnya.

Di Jongko Bonsai Cibeunying harga bonsai bervariasi mulai dari 100.000 hingga puluhan juta. Ada dua jenis bonsai yang ditanam dan dijual di sini. Selain bonsai pot, ada juga bonsai taman, dan perbedaannya hanya pada akarnya saja.

Selain menanam bonsai, Dede juga membuat pot yang ia buat sendiri. Selain bonsai set, pot ini juga dijual terpisah.

Kedepannya, Dede berharap semakin banyak peminat atau komunitas bonsai yang mengadakan pameran atau kompetisi setiap tahunnya. Karena melalui pameran atau kompetisi barulah diketahui hasil budidaya bonsai.

”Mudah-mudahan bonsai hasil budidaya Jongko Bonsai Cibeunying bisa di import ke negara lain,” harapnya.

Budidaya bonsai adalah perjalanan yang memerlukan waktu, dedikasi, dan keterampilan. Dengan memilih jenis pohon yang tepat, menyiapkan media tanam yang sesuai, serta melakukan pemangkasan dan perawatan yang benar, kita dapat menciptakan bonsai yang tidak hanya menambah keindahan ruang tapi juga dapat memberikan kepuasan pribadi. (Abdan Syakuro Almakki/JT)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.