Kota Bandung Pamerkan Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Pendidikan di Medan
KOTA BANDUNG (METRUM) – Dalam rangka meningkatkan promosi dan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menggelar pameran kebudayaan pariwisata dan ekonomi kreatif di pusat perbelanjaan Manhattan Time Square Kota Medan Sumatera Utara, 11-14 September 2025.
Pada ajang pameran ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung berkolaborasi dengan berbagai pihak, tidak hanya dari sektor pariwisata, tetapi juga industri kreatif dan institusi pendidikan.
Acara tersebut turut dihadiri Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang juga mengisi sesi talkshow. Dalam kesempatan itu, ia mengajak para siswa SMA dan SMK di Medan serta Sumatera Utara untuk melanjutkan studi di Kota Bandung.
“Lewat acara ini, Pemkot Bandung bersama asosiasi dan mitra pariwisata menyampaikan informasi yang komprehensif kepada pengunjung. Hal ini turut memperkuat citra positif pariwisata Kota Bandung di mata warga Medan,” ujar Farhan, Jumat (12/9/2025).
Dari sektor pariwisata, peserta yang terlibat antara lain Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung, PHRI Jawa Barat, Asosiasi Kafe dan Restoran Jabar, hingga KCIC Whoosh. Sementara di sektor industri kreatif, ada Dekranasda Kota Bandung, Albis Group, dan Ethica Fashion & Friends.
Tak ketinggalan, sejumlah perguruan tinggi menampilkan keunggulannya, seperti Unpad, Unikom, Tel-U, Politeknik Bandung, Deakin University/Lancaster University Indonesia, dan Universitas Teknologi Bandung.
Dalam talkshow, Farhan menyinggung banyak warga Medan yang menempuh pendidikan di Bandung dan meraih kesuksesan, salah satunya Bang Ara Sirait, Menteri Pemukiman dan Perumahan, yang merupakan putra Medan lulusan Universitas Parahyangan.
“Banyak anak Medan yang kuliah di Bandung, sukses, bahkan jadi menteri. Nah, siapa di sini yang mau menyusul jadi menteri?” ucap Farhan.
Ia juga menekankan kesamaan karakter antara Bandung dan Medan, mulai dari jumlah penduduk, luas wilayah, hingga permasalahan dan peluang yang dihadapi. Bandung dikenal dengan kuliner, fashion, pendidikan, dan sejarah, sedangkan Medan memiliki sejarah panjang industri perkebunan sejak era kolonial yang masih bertahan hingga kini.
“Karakter ini membuat Bandung dan Medan sama-sama kaya kuliner. Ada yang pernah coba seblak? Itu khas Bandung. Cilok juga khas Bandung,” tambahnya.
Selain peserta dari Bandung, pameran ini juga diikuti oleh Disperindag Kota Medan, Universitas Metodis Indonesia Medan, Dinas Koperasi Kabupaten Langkat, Pemkab Sulawesi Utara, Pemkot Palembang, dan Pemkot Padang. (M1)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.