METRUM
Jelajah Komunitas

Ribuan Orang Padati “Kartini Taiwan Music Festival”

RIBUAN orang dari berbagai kebangsaan dan latar belakang memadati Taipei City Mall Plaza 12 pada Minggu (21/4/2024) untuk ikut menyaksikan “Kartini Taiwan Music Festival”.

Acara yang digelar Radio Taiwan Internasional bekerjasama dengan Foreign Workers Social and Care Association (FSC) ini menyedot perhatian karena tidak hanya menampilkan banyak hiburan dari artis Indonesia serta artis Indonesia yang berbasis di Taiwan, tetapi juga ada fashion show serta banyak hadiah. Apalagi, di suasana yang masih dekat dengan Idulfitri, acara ini jadi semacam ajang kumpul bagi masyarakat Indonesia di Taiwan.

Chairwomen Radio Taiwan Internasional, Cheryl Lai mengatakan acara ini adalah momen kumpul bersama yang setiap tahun digelar RTI bagi para pendengar. Lebih dari itu, melalui festival musik Kartini, RTI berharap bisa memberi kenangan khusus yang mendalam bagi pengunjung utamanya bagi pekerja migran Indonesia.

Menurut Lai, Kartini punya peran yang besar dalam lintasan sejarah masyarakat Indonesia. Ia berkontribusi untuk meningkatkan hak dan derajat wanita dan menjadi pahlawan gerakan pembebasan kaum perempuan. Ia pun mengaku terkesan dengan bagaimana masyarakat Indonesia mengenang Kartini.

Dari informasi yang ia dapat, setiap tahun masyarakat Indonesia akan menggenakan kebaya untuk memperingati hari Kartini terutama di sekolah, berparade dengan pakaian tradisional untuk memperingati kontribusi Kartini. Tidak hanya itu, seiring dengan era digitalisasi, di berbagai media sosial saling berbagi informasi menggunakan hashtag kartiniday, kemudian menuliskan kata-kata kenangan manis, sekaligus memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan tanda hormat kepada para perempuan.

Momen ini dianggap tepat digelar juga di Taiwan. Menurut Lai, berdasarkan data yang ada dari 280.000 pekerja migran Indonesia di Taiwan, hampir 70 persennya adalah perempuan. Mereka berkontribusi besar pada Taiwan dengan rela meninggalkan keluarganya di kampung halaman.

“Kontribusi dan pengorbanan Anda untuk masyarakat taiwan sangat besar, atas keberanian dan ketangguhan Anda kami beri tanda hormat,” kata Lai.

Oleh karena itu ia berharap acara ini juga bisa menjadi pelayanan RTI kepada pekerja migran. Menurut Lai, selain menyediakan informasi dari instansi pemerintahan, pihaknya juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan santai yang bersahabat sebagai tempat pelepas rindu bagi pekerja migran.

“Kami juga berharap agar masyarakat Taiwan dapat merasakan karismatik budaya Asia Tenggara, budaya Indonesia!,” kata Lai.

Lily Widjaja, mewakili FSC Care, juga bersama Radio Taiwan Internasional, CLC Online, Super Indo, Mahkota, Gold Star dan seluruh jajaran partner mengucapkan selamat datang di acara Kartini Taiwan Music Festival. Dalam kesempatan ini ia mengharuskan terima kasih kepada Bapak Chou Lin Chieh selaku Pimpinan Asosiasi FSC Care, Ibu Cheryl Lai, selaku Chair Lady Radio Taiwan Internasional, Ibu Dwi Sugi Wahyuni, Istri dari Bapak Wakil Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Legislator, Ibu Luo Mei Ling, beserta tamu-tamu undangan yang terhormat serta teman-teman Indonesia yang hadir hari ini.

“Mari kita nikmati bersama keseruan hari ini, salam sehat dan bahagia!,” ucap Lily.

Berbagai kebangsaan dan latar belakang memadati Taipei City Mall Plaza 12 pada Minggu (21/4/2024) untuk ikut menyaksikan “Kartini Taiwan Music Festival” (Foto: RTI).*

Masih dari kesempatan yang sama, istri wakil Ketua KDEI Taipei, Dwi Sugi Wahyuni mengatakan seperti yang kita tahu setiap tahunnya RTI (Radio Taiwan International) selalu mengadakan acara Kartini ini dengan tema atau acara yang berbeda. Ini merupakan langkah bagus untuk mengenang perjuangan Kartini, salah satu tokoh yang telah membuka akses pendidikan dan pekerjaan bagi perempuan Indonesia.

“Kehadiran para wanita Indonesia khususnya di Taiwan ini baik yang belajar dan bekerja merupakan salah satu bentuk nyata dan hasil dari perjuangan Ibu Kartini,” kata Dwi.

Namun demikian perjalanan menuju kesetaraan gender masih panjang. Oleh karena itu, Dwi mengajak Hari Kartini ini, dijadikan momen refleksi diri untuk terus meningkatkan kwalitas para perempuan Indonesia hingga sejajar dan menjadi mitra dan bukan saingan bagi kaum pria.

“Dan mari kita dorong perempuan Indonesia untuk meraih potensi diri dan berkontribusi bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Kiki Asiska, penyanyi asal Indonesia yang datang ke Taiwan khusus untuk acara ini mengaku senang bisa menghibur masyarakat Indonesia di Taiwan. Ia sendiri mengaku terkesan dengan Taiwan terutama keramahan masyarakatnya, kelezatan makanannya, dan keotentikan bangunannya.

Terkait dengan peringatan Hari Kartini, Kiki menyebut sosok Kartini adalah teladan yang patut ditiru. Dan ia percaya bahwa para pekerja Indonesia yang ada di Taiwan telah meneladani sosok Kartini saat mereka bekerja. Misalnya PMI asal Indonesia yang sigap menjaga pasiennya saat terjadi gempa di Hualien, Taiwan beberapa waktu lalu.

“Itu membuktikan dedikasi teman-teman di sini saat bekerja dan keramahan Indonesia. Pesan saya yang penting tetap menjaga ibadah juga, jangan lupa ibadahnya karena itulah yang akan menjadi gol kita,” kata Kiki.

Sri Wedari, salah satu pekerja Indonesia di Taiwan asal Lampung mengaku senang dengan adanya acara ini. Perempuan yang bekerja di Taipei dan di tahun ini merupakan tahun keempat belasnya mengaku hampir setiap tahun datang ke acara temu pendengar RTI. “Karena sama teman-teman, asyik kumpul lihat acara,” kata Sri yang merupakan pendengar setia RTI.

Selain itu, Endah, pekerja Indonesia di Taiwan lainnya juga tak kalah antusias. Endah yang terbilang baru bekerja di Taiwan tak menyangka ketika merantau banyak menemukan kegiatan yang diprakarsai oleh teman-teman Indonesia. Pekerja domestik dari Indramayu ini mengaku hal-hal seperti ini membuat dia makin kerasan di Taiwan. Karena selain aman, mendapat penghasilan yang lumayan, ternyata banyak juga hal yang membuat dirinya merasa dekat dengan Indonesia.

“Iya aku memang sering ke TMS karena Alhamdulillah kalau akhir pekan tuh libur. Di sini ya ketemu teman, makan makanan Indonesia, jadi biar ngobatin kangen ke kampung,” ujarnya.

Kegiatan akbar ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan oleh RTI berkolabodasi dengan FSC. Namun khusus kali ini, kegiatan digelar dengan konsep festival musik yang mengundang langsung penyanyi asal Indonesia Kiki Asiska.

Selain itu banyak juga talenta muda Indonesia di Taiwan yang tampil seperti salah satu anggota Girl Band Taiwan “HUR+ Crimzon”, Grace Jonwilin, yang kini tengah melejit namanya; band Indonesia yang berbasis di Taiwan, Five Notes; UTERS Dancer, penari tarian tradisional Indonesia dari para mahasiswa Universitas Terbuka Indonesia di Taiwan (UT-Taiwan); Mila Boutique, modeling club yang beranggotakan para PMI di Taiwan di bawah asuhan PMI teladan Mila Widya Sari, dan masih banyak lagi.

Acara ini juga diharapkan dapat melanjutkan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Taiwan, meningkatkan pertukaran kebudayaan, juga turut memperkuat tali silaturahmi yang telah terjalin selama ini antara Taiwan dan Indonesia. Keberhasilan acara ini juga diharapkan dapat menjadi batu pijakan di tahun depan agar bisa menggelar kegiatan serupa dengan cakupan yang lebih besar. Seperti kegiatan festival musik empat negara Asia Tenggara secara bersamaan (Terdiri dari Indonesia, Vietnam, Filipina dan Thailand), yang kini mencatat jumlah total sebanyak 756.831 orang di Taiwan.

Selain ada penampilan musik, sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan ini. Di antaranya, chairperson RTI Cheryl Lai; Sekjen Asosiasi Layanan Peduli Orang Asing FSC, Lily Widjaja; dan istri wakil Ketua KDEI Taipei, Dwi Sugi Wahyuni. Selain itu hadir pula Presiden RTI, Chang Jui-chang; Ketua FSC, Lin Jir Chou; dan Legislator, Mei Ling Lo.

Acara ini juga disponsori sejumlah perwakilan Indonesia di Taiwan seperti Kantor Dagang Ekonomi Indonesia di Taiwan; Pimpinan Cabang Internasional Nahdlatul Ulama di Taiwan; dan kelompok diaspora Indonesia, IDN Taiwan. Selain itu sejumlah perusahaan seperti Superindo, Goldstar, CLC, Mahkota Taiwan, GoBox, Inbatic, Tuku Online, dan Kampoengku juga turut serta. Ada juga Family Mart, 全盈+Pay, Mila Boutique, UVU, hingga Wang Duo Duo. (M1)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.