METRUM
Jelajah Komunitas

Waspadai Nyeri Kepala Misterius, Bisa Jadi Tanda Gangguan Sendi Rahang!

NYERI kepala yang datang dan pergi, disertai bunyi “klik” pada rahang saat menguap atau rasa kaku di leher tanpa sebab jelas, bisa jadi bukan sakit kepala biasa. Kondisi ini mungkin berkaitan dengan Temporomandibular Disorder (TMD), atau gangguan pada sendi rahang bawah.

TMD merupakan gangguan kompleks yang memengaruhi Sendi Temporomandibular (TMJ)—sendi penghubung antara rahang bawah dan tengkorak yang berperan penting saat seseorang berbicara, makan, maupun tersenyum. Ketika sendi ini bermasalah, dampaknya bisa menjalar ke area kepala, leher, hingga bahu.

Mengenali Gejala TMD

TMD termasuk salah satu penyebab nyeri wajah non-gigi yang paling umum. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Rahang dan wajah: nyeri atau rasa pegal di sekitar rahang, pipi, pelipis, atau telinga.
  • Sendi rahang: muncul bunyi “klik” atau “gesekan” ketika membuka atau menutup mulut.
  • Fungsi rahang: kesulitan membuka mulut lebar atau rahang terasa terkunci.
  • Kepala dan leher: sakit kepala tegang atau migrain berulang disertai leher dan bahu yang kaku.

Hubungan TMD dan Postur Tubuh

Menariknya, gangguan pada rahang sering kali berkaitan dengan postur tubuh yang tidak ideal. Tubuh bekerja sebagai satu sistem yang saling terhubung—ketidakseimbangan di satu bagian dapat memengaruhi bagian lain.

Dua kebiasaan postur yang paling sering memicu TMD antara lain:

  1. Postur kepala ke depan (Forward Head Posture)
    Terjadi saat kepala terdorong ke depan melewati garis bahu, biasanya akibat terlalu lama menatap gawai atau komputer. Setiap inci kepala bergerak ke depan meningkatkan beban di tulang leher, memicu ketegangan otot leher dan bahu yang kemudian menjalar ke rahang, menyebabkan nyeri TMJ dan sakit kepala.
  2. Kebiasaan menyilangkan kaki di lutut
    Posisi duduk ini membuat panggul miring dan tulang belakang kehilangan keseimbangan. Tubuh lalu berkompensasi hingga ke bahu dan leher, menimbulkan ketegangan otot yang dapat memperburuk kondisi TMD.
    Sebagai catatan, menyilangkan kaki di pergelangan kaki dinilai lebih aman karena tidak menyebabkan kemiringan panggul yang signifikan.

Langkah Sederhana Mengurangi Risiko TMD

TMD tidak selalu memerlukan tindakan medis invasif. Beberapa perubahan kecil dalam kebiasaan dapat membantu memperbaiki kondisi ini:

  • Perbaiki postur duduk: pastikan kedua kaki menapak rata di lantai, punggung tegak, dan layar komputer sejajar dengan mata.
  • Jaga kebiasaan rahang: hindari mengunyah permen karet, menggigit kuku, atau menopang dagu.
  • Pilih posisi tidur yang tepat: tidur telentang atau menyamping tanpa menekan rahang ke bantal.
BACA JUGA:  Mang Ohle, Ikon "PR" yang Sempat Dilupakan

Jika keluhan tidak membaik, konsultasikan dengan dokter gigi atau fisioterapis. Penanganan profesional seperti pemakaian splint (pelindung rahang) atau terapi otot bisa membantu mengurangi nyeri dan ketegangan.

Rahang dan leher merupakan cerminan dari keseluruhan postur tubuh kita. Dengan memperbaiki postur, Anda sudah selangkah lebih maju dalam mengatasi nyeri kepala misterius dan gangguan rahang. (Dewi Nada, penyintas Steven Johnson Syndrome dan pejuang autoimun)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.