METRUM
Jelajah Komunitas

Semarak “Ngarumat & Ngaruwat Kota Bandung”, Wujud Kolaborasi Pemuda dan Seni Sunda Menyongsong Asia Africa Festival 2025

KOTA BANDUNG (METRUM) – Suara gamelan berpadu dengan sorak anak muda menggema di Padepokan Seni Mayang Sunda, Jalan Peta Kota Bandung pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

Suasana hangat penuh nuansa budaya memenuhi panggung Pagelaran “Ngarumat & Ngaruwat Kota Bandung”, perhelatan seni yang menjadi pra-acara (pre-event) Asia Africa Youth Forum (AAYF) untuk wilayah Bandung Selatan.

Acara ini terselenggara berkat kolaborasi antara Asia Africa Youth Forum (AAYF) sebagai penggerak utama generasi muda, bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung yang menjadi leading sector dalam penyelenggaraan Asia Africa Festival 2025.

Melalui kolaborasi tersebut, semangat solidaritas Asia-Afrika diwujudkan dalam bentuk ekspresi seni dan budaya lokal Sunda yang menghubungkan generasi lintas zaman.

Pagelaran Ngarumat & Ngaruwat Budaya Kota Bandung menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menuju Asia Africa Festival 2025. Dalam program ini, AAYF menggerakkan para pemuda di empat wilayah Bandung—Timur, Utara, Selatan, dan Barat—untuk menampilkan potensi seni dan budaya khas daerah masing-masing.

“Ini bukan sekadar festival seni, tetapi gerakan kebudayaan yang menumbuhkan kesadaran akan akar sejarah Bandung sebagai kota tempat lahirnya semangat Asia-Afrika,” ujar Sekretaris Disbudpar Kota Bandung, Nuzrul Irwan Irawan.

Irwan menambahkan, kegiatan di wilayah Bandung Selatan ini mengangkat warisan budaya Sunda yang sarat nilai-nilai harmoni, gotong royong, dan kearifan moral.

“Seni dan budaya Sunda menyimpan filosofi kehidupan yang luhur. Melalui kegiatan seperti ini, kita belajar untuk ngarumat (merawat) dan ngaruwat (menyucikan) nilai-nilai budaya yang menjadi jati diri bangsa,” tuturnya.

Ia menjelaskan, gelaran ini merupakan lanjutan dari tiga pra-event sebelumnya: Bandung Timur menampilkan musik bawah tanah, Bandung Utara mengusung musik jazz dan modern, sedangkan Bandung Barat akan menutup rangkaian pra-event dengan tema toleransi beragama di kawasan Cibadak.

BACA JUGA:  Bandung Siap Gelar Asia Africa Festival 2025, PSBB Jadi Daya Tarik Pawai Utama

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budayanya. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menyatukan semangat kebangsaan dengan semangat Asia-Afrika,” tambahnya.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, turut hadir memberikan sambutan dan dukungan bagi para seniman serta pelajar yang tampil. Ia menegaskan komitmen Pemkot Bandung untuk terus menyediakan ruang ekspresi budaya bagi masyarakat, terutama generasi muda.

“Kegiatan ini membuktikan bahwa kebudayaan tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Pemerintah hadir untuk memfasilitasi agar budaya yang tumbuh di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, terus menjadi kebanggaan,” ujar Erwin.

Suasana malam semakin akrab saat Erwin berinteraksi dengan para pelajar melalui kuis budaya yang berlangsung santai dan penuh tawa.

Sebagai penutup, ia mengajak seluruh peserta untuk menjaga dan menghidupkan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari.

“Bandung bukan hanya kota kreatif, tetapi juga kota budaya. Melalui Asia Africa Youth Forum, kita tunjukkan kepada dunia bahwa nilai-nilai Sunda seperti kasih, harmoni, dan gotong royong adalah bagian dari semangat Asia-Afrika itu sendiri,” pungkasnya. (M1)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.