METRUM
Jelajah Komunitas

Apakah Mata Minus Dapat Disembuhkan?

PADA mata normal, sinar yang direfleksikan dari sebuah objek masuk ke mata, dibiaskan oleh kornea dan lensa mata, sehingga bayangan objek difokuskan tepat di retina. Retina adalah bagian dari mata yang isinya reseptor atau sel-sel yang bertugas menerima cahaya dan meneruskan ke otak sampai terjadi persepsi melihat.

Sedangkan pada mata minus, cahaya yang masuk tidak fokus di retina namun jauh di depannya. Maka dari itu benda yang jauh jadi terlihat tidak fokus atau buram. Mata minus juga disebut rabun jauh atau miopia. Hal ini disebabkan karena sumbu bola mata terlalu panjang, sehingga bayangan objek jatuh jauh di depan retina, atau karena kornea atau lensa mata yang terlalu cembung sehingga pembiasan cahaya terlalu kuat dan bayangan bojek difokuskan jauh di depan retina.

Faktor resiko dari mata minus di antaranya adalah faktor keturunan dan faktor lingkungan. Seperti melakukan aktivitas melihat jarak dekat, membaca jarak dekat, bermain video game, dan menonton TV, kurangnya aktivitas di luar ruangan. Dan ternyata paparan cahaya matahari di luar ruangan membantu pelepasan dopamine yang menghambat pemanjangan sumbu bola mata.

Apa saja sebenarnya ciri-ciri mata minus? Di antaranya adalah:

  • Buram saat melihat objek yang jauh
  • Memicingkan mata untuk melihat objek yang jauh
  • Sering sakit kepala

Mata minus juga ada tingkatannya, yaitu:

  • Miopia derajat ringan (-0,5 hingga -3 D)
  • Miopia derajat sedang (-3 hingga -6 D)
  • Miopia derajat berat (lebih dari -6 D)

Miopia berat ini beresiko terjadi Retinal Detachment (retina lepas) sehingga menyebabkan kebutaan dan juga beresiko menyebabkan Amblyopia (mata malas) akibat beda minus antara mata kanan dan kiri terlalu jauh yang membuat kesan mata terlihat juling. Jadi apakah mata minus bisa disembuhkan?

Memiliki kelainan “refraksi” bukan berarti mata kita sedang sakit. Memiliki kelainan refraksi berarti mata kita membutuhkan alat bantu agar dapat melihat dengan jelas. Alat bantu yang digunakan adalah kaca mata dan lensa kontak. Kacamata dengan lensa negatif/cekung/bikonkaf akan membantu memfokuskan kembali cahaya tepat pada retina, sehingga kita bisa melihat benda yang posisinya jauh jadi lebih jelas.

Kelainan refraksi dapat berubah-ubah terutama saat masih dalam usia pertumbuhan, dan sebagian besar relatif stabil saat usia mencapai lebih dari 18-20 tahun. Saat masa pertumbuhan ukuran bola mata juga ikut bertambah sehingga sumbu bola mata bisa bertambah panjang dan mempengaruhi mata minus.

Jadi, usahakan kontrol untuk menyesuaikan ukuran kaca mata ke dokter setiap 6 bulan pada anak usia kurang dari 12 tahun dan kontrol 1 tahun sekali atau bila diperlukan untuk anak usia lebih dari 12 tahun.

Lensa kontak dengan lensa negatif/cekung/bikonkaf juga dapat membantu memfokuskan kembali cahaya tepat pada retina. Penggunaan lensa kontak atau softlens harus dijaga kebersihannya supaya tidak terjadi infeksi mata. Jika ingin bebas dari kaca mata atau softlens, bisa memilih metode bedah refraktif seperti lasik, lasek, atau CLE untuk menipiskan kornea sehingga tidak terlalu cembung dan cahaya yang datang bisa difokuskan tepat di retina.

Mampukah penggunaan suplemen mata ampuh untuk menyebuhkan mata minus? Karena penyebab kelainan mata minus merupakan kelainan bentuk bola mata dan juga kecembungan kornea atau lensa, sampai saat ini suplemen belum terbukti secara ilmiah dapat mengurangi mata minus.

Multivitamin untuk mata mungkin dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit degenerasi makula, tapi tidak mengurangi mata minus. Pemberian vitamin A dapat mengurangi resiko rabun senja, tetapi tidak terbukti untuk mengurangi mata minus.

Hingga saat ini, cara untuk mengatasi mata minus adalah dengan menggunakan kaca mata, lensa kontak, atau dengan bedah refraktif seperti lasik. (Matthias Ekaputra W/JT)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.