METRUM
Jelajah Komunitas

Bike Camping, “Senandung Raya Bersemi” Forkom Bandung Raya


SETELAH
sekian purnama terhenti, sejak bulan Juni 2022 kegiatan bersepeda cukup besar dan dengan melibatkan kepesertaan banyak seperti fun bike atau gowes bareng (gobar) kembali bergairah dan mulai bermunculan, menyusul adanya pelonggaran pembatasan interaksi sosial dan penggunaan masker.

Salah-satu wadah pegiat sepeda terbesar yaitu Forum Komunikasi Komunitas Pesepeda se-Bandung Raya (Forkom Bandung Raya) yang dalam dua tahun terakhir ini selalu aktif dan eksis mengangkat gerakan ke-bike-an menggelar acara bersepeda yang kali ini memadukan dengan kegiatan berkemah.

Kegiatan yang dilaksanakan masih dalam rangka peringatan Hari Bumi dan Hari Sepeda Dunia tersebut diberi nama Senandung Raya Bersemi (SRB), akronim dari Pesepeda Bandung Raya Bersepeda Untuk Kesehatan Diri dan Bumi. Dilakukan dalam ajang silaturahmi atau gathering antarpesepeda dari berbagai komunitas dan genre sepeda.

Foto Bersema Peserta RSB (Foto: Dok. Bambang Suryadi Gerak).*

Selain itu, untuk mewujudkan keinginan atau usulan banyak pesepeda sejak adanya kegiatan besar yang mempertemukan ragam pesepeda melalui kegiatan bersepeda dan berkemah, sekaligus meningkatkan kebersamaan antarpesepeda.

Kegiatan SRB Forkom Bandung Raya didukung sepenuhnya oleh Kementrian Dinas Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia dan didukung pula oleh banyak korporasi. Dilaksanakan pada Sabtu – Minggu, 2-3 Juli 2022 di Bumi Perkemahan (Buper) Kiara Payung, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Pesertanya melibatkan ratusan pesepeda perwakilan dari berbagai komunitas pesepeda yang tergabung dalam wadah Forkom Bandung Raya, di antaranya Gowes Baraya Bandung (GBB), Federal Bandung Indonesia (FBI), Sapedah Sanguan Bandung (SSB), Yuk Gowes, Komunitas Sepeda Turing Indonesia (Komseti), Jajaran Dishub Kayuh Sepeda (Jadikasep), Troy Bandung Raya dan Sekitarnya (Troybars), Boseh Lipat Bandung (BLB), Gowescansquad, dan sebagainya.  

BACA JUGA:  Duet Poels–Lopez Bawa XDS Astana Berjaya di Etape 6 Tour of Turkey 2025

Peserta dilepas oleh Deputi Kemenpora didampingi perwakilan Pemerintah Kota, dan beberapa owner korporasi pendukung. Mereka melakukan perjalan bersepeda didampingi para marshal dari Tim Gerak Forkom Bandung Raya melalui Jalan Merdeka, Lembong, Veteran, Ahmad Yani, A.H Nasution hingga menuju Alun-Alun Ujung Berung sebagai chek point pertama.

Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Bunderan Cibiru dan berhenti di tugu batas kota sebagai tempat chek point kedua, lalu ke arah Cileunyi, Kabupaten Bandung hingga ke Jatinangor, Kabupatan Sumedang dan beristirahat di depan Masjid Al-Jabbar sebagai titik check point ketiga.

Selanjutnya bergerak kembali melalui kontur jalan bervariasi tanjakan dan turunan menuju bumi perkemahan Kiara Payung dan berhenti di lokasi sebuah lahan yang cukup luas sebagai tempat kegiatan berkemah dan rangkaian acara.

Usai istirahat, para peserta bergegas memasang tenda dan beramah tamah sampai sore hari, lalu mengikuti rangkaian kegiatan hingga malam hari.

Kegiatan diawali dengan diskusi menghadirkan mantan ketua yang kini menjadi salah satu dewan pembina Bike to Work (B2W) Indonesia, Poetoet Seodarjanto. Selain berbagi pengalaman bersepeda, banyak hal atau tema yang diangkat dalam diskusi tersebut tapi intinya tentang melakukan gerakan kebaikan bisa dilakukan melalui berbagai cara.

Kegiatan Games (Foto: Dok. Forkom Bandung Raya).*

Usai istirahat solat makan (isoma) malam, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah dan hiburan, berlangsung hingga larut malam dengan diiringi api unggun. Setelah acara usai, para peserta kemudian beristirahat tidur di tendanya masing-masing.

Keesokan paginya, usai melaksanakan salat subuh berjamaah rencananya mereka akan melakukan senam pagi, namun urung dilaksanakan karena turun hujan. Sekira pukul 7 mereka sarapan dan dilanjut dengan kegiatan game dan aksi bersih-bersih area bumi perkemahan.

BACA JUGA:  Etape VII Tour de France 2023: Philipsen Cetak Hat-trick

Sebelumnya, pengumuman pemenang komunitas pesepeda yang saat berkemah mendapat predikat terapih dan terbersih yang diraih komunitas pesepeda Boseh Lipat Bandung.

Setelah foto bersama, semua peserta membubarkan diri untuk kembali ke rumah masing-masing,  tentunya dengan membawa sejuta kesan yang cukup mendalam. 

Salam boseh dan go green, tetap bersepeda dengan bijak, tertib, dan beretika. (Cucu Hambali, Bersepeda itu Baik)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.