METRUM
Jelajah Komunitas

Jalan Mulus, Ekonomi dan Citra Bandung Kian Kuat

KOTA BANDUNG (METRUM) – Jalan yang mulus bukan hanya membuat perjalanan lebih nyaman, tapi juga menjadi penopang penting bagi aktivitas ekonomi, pariwisata, hingga wajah kota yang ramah. Dengan semangat itu, Parlemen Talks Radio Sonata berkolaborasi dengan PR FM menghadirkan talkshow bertema “Bandung Tanpa Lubang, Jalan Mulus, Kota Maju” pada Selasa (9/9/2025).

Acara tersebut menghadirkan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bandung, Agus Andi Setyawan, serta Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Sandi Suhendar. Keduanya menyampaikan pandangan positif mengenai pentingnya menjaga kualitas jalan agar semakin aman, nyaman, dan mendukung perkembangan kota.

Agus Andi Setyawan menegaskan, persoalan jalan berlubang tidak bisa dianggap sepele karena berpotensi mengganggu kenyamanan hingga membahayakan keselamatan masyarakat. Menurutnya, Komisi III tetap menjadikan isu ini sebagai fokus pengawasan utama. Ia berharap perbaikan jalan dilakukan dengan perencanaan matang, bukan hanya menunggu kerusakan parah.

DPRD, lanjut Agus, juga mengawal alokasi anggaran agar benar-benar tepat sasaran. Dengan regulasi dan pendanaan yang jelas, perbaikan jalan harus selesai sesuai target. Monitoring lapangan sangat penting, agar hasilnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Ia menekankan, jalan yang baik akan memperlancar aktivitas ekonomi sekaligus memperkuat citra Bandung sebagai kota wisata dan pendidikan.

“Kondisi jalan yang rusak bisa mengganggu kenyamanan, bahkan membahayakan keselamatan masyarakat. Karena itu, isu jalan ini masih dalam radar pengawasan penting di Komisi III. Kami ingin penanganan jalan dilakukan secara terencana, bukan hanya reaktif menunggu kerusakan parah,” ujarnya.

Sementara itu, Sandi Suhendar memaparkan bahwa secara umum kondisi jalan di Bandung tergolong baik. Berdasarkan survei semester I 2025, tercatat 90,99% jalan dalam kondisi mantap, meski masih ada sekitar 9% yang perlu segera ditangani. Upaya penanganan dilakukan melalui dua pendekatan: perbaikan rutin oleh enam UPT di wilayah dan program overlay periodik untuk kerusakan yang lebih berat.

BACA JUGA:  RUPST Tahun 2021, Pindad Bukukan Keuntungan 4,6 T

“Laporan dari masyarakat juga sangat berperan, karena kami menargetkan maksimal tiga hari sejak laporan diterima, lubang di jalan sudah tertangani. Masyarakat dapat melapor ke Simkuring (Sistem Informasi Manajemen Kegiatan UPT dan Monitoring) jika ada kerusakan infrastruktur kota, seperti jalan rusak, drainase, dan lampu jalan,” tuturnya.

Selain itu, Sandi juga menyinggung koordinasi lintas kewenangan mengingat jalan di Bandung mencakup kategori kota, provinsi, hingga nasional. Ia memastikan koordinasi berjalan baik lewat forum bersama antara pemerintah kota, BPJN, dan balai jalan provinsi. Dengan kombinasi pengawasan legislatif, eksekusi teknis, serta partisipasi masyarakat, Sandi optimistis jalan di Bandung bisa semakin mulus, tidak hanya mendukung mobilitas tetapi juga meningkatkan daya saing kota. (M1)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.