METRUM
Jelajah Komunitas

Jambore XV: Acara Seru Bersama KPS Unjani

MESKI Kota Bandung saat ini tengah diterpa berbagai masalah yang memang tak kunjung berhenti terutama persoalan lingkungan dan transportasi, namun tak menurunkan daya tarik masyarakat untuk menikmati akhir pekan di kota ini, khususnya bagi para pegiat sepeda.

Bersepeda memang tak ada surutnya, apalagi di akhir pekan selalu semarak dengan kegiatan atau event bersepeda baik bersifat gerakan, hobi, race atau rekreasi, meski kerap dibayangi cuaca yang kurang bersahabat.

Pada awal bulan Maret 2024 ini, selama tiga hari saya yang kini berdomisili di Kabupaten Purwakarta memanfaatkan kesempatan berakhir pekan di Kota Bandung dengan berbagai aktivitas terkait gerakan bersepeda.

Serunya, selama tiga hari tersebut saya beraktivitas bersama komunitas pesepeda berbasis kampus yaitu Kelompok Pengendara Sepeda (KPS) Universitas Jendral Ahmad Yani (Unjani) yang eksistensinya melegenda sejak 1995.

Hari Jum’at (1/3/2024), kegiatan diawali dengan memandu program Bicara Bike, Metrum Radio edisi #29 pada pukul 09.30 sampai dengan 10.30 WIB membahas tema Jambore KPS Unjani Ke-XV dengan menghadirkan narasumber teman-teman KPS Unjani sekaligus sebagai Tim Pelaksana Jambore, yaitu Jasmine (Kepala Suku KPS 016), Naufal Yusuf Muhammad (Kapten Jambore XV), dan Syahrul Firmansyah (Koordinator Lapangan).

Bicara Bike #29 bersama KPS Unjani di Metrum Radio di Jatihandap, Kota Bandung (Foto: Dok. Metrum).*

Mereka memberi gambaran tentang kondisi KPS Unjani sekarang dari tantangan, rintangan, harapan, hingga dinamikanya serta mengupas tuntas kegiatan Jambore dari A sampai Z.

Pada sore harinya, digelar kegiatan bertajuk “Hayu Ngopi & Ngobras” di KPS sweet KPS Unjani berisi kegiatan silaturahmi sambil menikmati suguhan kopi, bincang-bincang tipis gerakan kebikean, akustikan, dan melihat persiapan tim pelaksana jambore.

Sayangnya, kegiatan berjalan tak sesuai rencana karena terkendala cuaca akibat hujan deras yang turun cukup lama. Banyak temen pesepeda yang batal bergabung dalam kegiatan yang sebenarnya asyik dan menarik meski sederhana tersebut.

Kendati demikian, tak menyurutkan teman-teman yang sudah berada di lokasi acara untuk tetap melaksanakan kegiatan bincang-bincang sambil ngopi walau sudah menjelang senja diiringi rintik hujan yang belum juga mereda.

Selain teman-teman KPS, hadir pula Windu Mulyana dan Bambang Suryadi perwakilan Forum Komunikasi Pesepeda Bandung Raya (Forkom Bandung Raya) serta Agus Septian Heryanto dari SociaBike yang sekaligus meliput kegiatan ini.

Usai perkenalan, selanjutnya berbagi pengalaman, testimoni gerakan kebikean, dan ajakan kolaborasi yang intinya berharap KPS Unjani untuk berkiprah lebih di eksternal tidak hanya berkutat dikegiatan internal saja.

Dalam kesempatan yang baik tersebut, saya juga menyerahkan sebuah buku yang sudah saya susun kepada Bangun Setyo Nugroho (Ketua Bike to Campus Bandung 2013) yang juga veteran KPS Unjani.

Buku tersebut berjudul “Catatan 1 Dekade B2C Bandung 2013: “Usai Kejar Skripsi Tanpa Polusi, Kelar Kuliah Berjuang Mencari Nafkah”. Disusun sejak tahun 2022 dan dirilis pada moment hari jadi B2C Bandung ke-13, 15 Juli 2023 atau sepuluh tahun B2C Bandung 2013 saat saya didaulat menjadi Pembina mereka.

Jambore KPS Unjani ke-XV

KPS Unjani digadang-gadang menjadi satu-satunya Unit Kegiatan Mahasiswa (ukm) yang fokus gerakan bersepeda. Selain itu, KPS dihuni oleh banyak orang kreatif seperti bidang fotografi dan seni, hal itu pulalah menjadikan keberadaannya masih eksis hingga sekarang, meski mengalami pasang surut regenerasi dan juga kegiatan.

Komunitas yang memiliki periode kepemimpinan 2 tahunan ini sudah melahirkan 16 generasi yang diketuai oleh Kepala Suku (ketua dalam istilah KPS). Nama-nama seperti bang Ade Katim, Jaya Di Kusuma, Galih Sedayu, Gustar Mono dan lain-lain adalah para legendarisnya. Ulasan lengkapnya tentang KPS bisa disimak di sini.

Kegiatan utama KPS adalah Oprek (Perekrutan) dan Sidang Tertinggi Anggota (Stang), dilakukan untuk melahirkan KPS dan generasi baru, serta Jambore untuk ajang silaturahmi generasi baru dengan yang lama.

Memasuki usia ke-29 di tahun 2024 ini, KPS melahirkan generasi ke-17 dan melaksanakan Jambore yang ke-15 di Alam Santosa, Pasir Impun, Bandung pada Sabtu-Minggu, 2-3 Maret 2024.

Meski yang terdaftar sekitar 40 lebih peserta, namun yang hadir dalam acara kurang lebih 25 orang termasuk penulis sebagai peserta di luar anggota/veteran KPS. Sebagai anggota kehormatan, saya diberi kesempatan menjandi joki (pengganti) yang batal hadir yaitu Ade Katim, KS 01 Tahun 1995.

Pada pelaksanaannya, kegiatan memang tidak sesuai rencana karena persoalan waktu, kehadiran peserta, problem angkutan logistik dan cuaca. Ini terjadi sejak persiapan dan keberangkatan.

Namun semua itu tak menjadikan semangat teman-teman tim pelaksana luntur, mereka tetap sat-set bergerak dan menyukseskan jamboree tersebut. Ada yang bersepeda dan ada yang berkendaraan menuju lokasi.

Di tengah hujan dan menghadapi persoalan logistik yang terkendala karena adanya kendaraan pengangkut yang mogok, mereka tetap mengkondisikan area perkemahan sesuai rencana. Pemasangan tenda, dan pembuatan dapur.

Semangat pun kian tumbuh seiring hujan terhenti dan persoalan logistik teratasi. Meski sederhana namun kesan seru dan hangat di antara peserta begitu terasa saat makan bersama, ngobrol, dan akustikan, sambil menikmati pemandangan cahaya malam minggu di langit Bandung dari ketinggian.

Keesokan harinya seusai sarapan, dilakukan pembagian doorprize, games, dan foto bersama. Semua peserta bergegas untuk persiapan kembali ke rumah masing-masing dengan membawa banyak kesan.

Hayu #biketokamanawae, minimal untuk jarak yang pendek, selalu bersepeda dengan bijak, tertib, dan beretika, karena bersepeda itu baik. Salam boseh dan go green! (Cucu Hambali, Bersepeda itu Baik)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.