Joseph Wu: Bekerja Sama dengan Negara Sepaham untuk Melawan Otoriter
TAIWAN, ROC – Menteri Luar Negeri, Joseph Wu ketika menerima wawancara dari media Taiwan Plus mengemukakan, Taiwan selain meminjam tekad kuat dari masyarakat Ukraina dalam melawan invasi dari Rusia sehingga tetap terus mengembangkan kekuatan tempur asimetris, sambil memperkuat kemampuan pertahanan nasional, dan terus bekerja sama dengan negara-negara yang kesepahaman serupa untuk melawan otoriter.
Kementerian Luar Negeri pada Selasa (12/4/2022) merilis berita yang menyampaikan, Menteri Luar Negeri Joseph Wu menerima wawancara khusus media Taiwan Plus beberapa hari lalu dan memberikan penjelasan lebih mendalam terkait hubungan Taiwan dan Eropa, ancaman Daratan Tiongkok terhadap Taiwan, makna dari perang Rusia dan Ukraina serta pentingnya negara diplomatik bagi Taiwan dan masalah-masalah penting lainnya, video wawancara ini ditayangkan pada Selasa (12/4), seperti dilansir dari RTI.
Pada kesempatan delegasi gabungan pertama anggota Parlemen Swedia dan Parlemen Eropa mengunjungi Taiwan, Joseph Wu mengemukakan, beberapa tahun terakhir ini perkembangan hubungan Taiwan dan Eropa tengah berada di puncak, parlemen Eropa tahun lalu meloloskan laporan “Hubungan Kerja Sama Politik”, merupakan tonggak baru bagi hubungan kerja sama sahabat baik bilateral, selain itu, kongres Perancis, Irlandia, Denmark, Italia dan negara-negara juga meloloskan resolusi persahabatan dengan Taiwan.
“Parlemen Eropa dan Perancis dan Swedia berturut-turut mengutus delegasinya berkunjung ke Taiwan dalam setengah tahun belakangan ini, memperlihatkan Benua Eropa semakin hari semakin mementikan posisi Taiwan, dan bertindak secara nyata memperlihatkan dukungan bagi Taiwan,” ujar Joseph Wu.
Joseph Wu juga mengatakan, Uni Eropa juga memperkuat hubungannya dengan Taiwan dengan berlandaskan pada nilai-nilai universal kebebasan, demokrasi dan Hak Asasi Manusia.
“Pentingnya industri semikonduktor Taiwan di dunia internasional ditambah dengan kesediaan Taiwan menjaga keamanan dan stabilitas rantai pasokan global, sehingga negara-negara Eropa telah menyatakan keprihatinannya terhadap ancaman militer Daratan Tiongkok dapat membahayakan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dan ekonomi global,” katanya.
Pesan makna bagi Taiwan terkait perang Rusia dan Ukraina, Joseph Wu menyampaikan, Ukraina dapat mampu bersikeras melawan invasi Rusia karena kegigihan dan tekad kuat yang besar dari masyarakatnya, penggunaan yang tepat dari kekuatan tempur asimetris, dipadukan dengan kekuatan pertahanan sipil.
Taiwan selain meminjam makna pesan di ini juga terus mengembangkan kekuatan tempur asimetris, bersamaan dengan itu juga memperkuat pertahanan nasional serta terus bekerja sama dengan negara-negara dengan kesepahaman serupa untuk bersama-sama melawan otoriter.
Terkait dengan Taiwan saat ini memiliki 14 negara sahabat diplomatik, Joseph Wu menegaskan, setiap negara sahabat diplomatik sangat penting bagi Taiwan, terlebih negara sahabat yang mengakui kedaulatan Taiwan di dunia internasional, pengakuan hubungan diplomatik ini sangat bermakna.
Sahabat-sahabat diplomatik membantu Taiwan untuk dapat berpartisipasi dan melakukan tugas internasional, terus memberikan suara dukungan bagi Taiwan di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Konvensi Kerangka Kerja Sama Perubahan Iklim (UNFCCC) dan ajang-ajang internasional penting lainnya, menyampaikan bahwa Taiwan dengan 23 juta penduduknya tidak seharusnya tersingkirkan dari organisasi internasional.
Selain itu, Taiwan juga berhasil dengan “Model Taiwan” dalam kerja sama dengan negara sahabat diplomatik dalam bidang pertanian, medis, pendidikan, pelatihan dan lainnya, yang semakin memperkokoh hubungan persahabatan diplomatik. (M1-RTI)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.