Menjembatani Masa Lalu dan Kini: Ekspresi Modern dalam Seni Spiritual Taiwan
Arak-arakan keagamaan merupakan bagian penting dan lumrah dari praktik spiritual di Taiwan. Dalam prosesi ini, umat biasanya melakukan pembakaran dupa sebagai bentuk doa kepada para dewa demi memohon ketentraman dan perlindungan.
SALAH satu elemen yang paling menarik dari arak-arakan adalah kehadiran ondel-ondel dewa pelindung atau jenderal ilahi, seperti Ba-jia-jiang (八家將), San Tai-zi (三太子), dan sosok ikonik seperti Shunfeng’er (順風耳) serta Qianliyan (千里眼).
Biasanya, ondel-ondel tradisional ini digendong secara bergantian karena beratnya bisa mencapai 30 hingga 40 kg, bahkan ada yang hingga 50 kg. Namun, kini hadir versi modern dari ondel-ondel dewa penjaga, yang tidak hanya lebih ringan dan praktis digunakan, tapi juga tetap mempertahankan unsur budaya dan spiritualitas Taiwan.
Ondel-Ondel Modern dengan Sentuhan Inovatif
Versi modern ini meliputi tokoh Shunfeng’er dan Qianliyan—dua pelindung Dewi Matsu—serta pasangan dewa akhirat Hei Bai Wuchang (黑白無常). Penampilan mereka kini lebih segar dan kontemporer: Shunfeng’er tampil dengan kepala hijau keemasan, dan Qianliyan dengan merah keemasan, lengkap dengan detail futuristik serta tulisan “Taiwan” di bagian kostum mereka. Keduanya juga dilengkapi dengan lampu LED yang membuat penampilan mereka semakin mencolok saat perayaan malam hari.
Sementara itu, figur Hei Bai Wuchang—Da Ye dan Er Ye—tetap mempertahankan ciri khasnya. Da Ye tampil ramping dalam balutan putih dan topi tinggi, dengan lidah menjulur dan memegang payung, sementara Er Ye tampak lebih pendek dengan hidung pesek, bibir tebal, serta kipas di tangan. Kostum mereka dirancang lebih ramping namun tetap autentik dan sangat menyerupai aslinya.
Menggabungkan Cinta Tradisi dan Kreativitas
Pencipta dari inovasi ini adalah Li Yu-shen (李育昇), seorang desainer yang tinggal di daerah Dadaocheng, dekat Kuil Taipei Xia-hai City God. Kecintaannya terhadap seni opera Taiwan sejak kecil, serta latar belakang pendidikan desain grafis dan keluarga penjahit, menginspirasinya untuk membuat kostum teater pertamanya pada tahun 2003.
Pada 2024, Li menciptakan versi kontemporer dari Shunfeng’er dan Qianliyan, dengan desain yang terinspirasi dari tumbuhan lokal seperti pohon murbei, serta identitas budaya Taiwan melalui simbol “臺” yang telah ia daftarkan sebagai paten.
Dalam wawancaranya dengan Radio Taiwan Internasional (RTI), Li menyampaikan harapannya agar generasi muda lebih akrab dengan tradisi leluhur. Ia percaya bahwa mengadaptasi budaya ke dalam bentuk modern dapat membantu pelestariannya. Apalagi jika para tetua telah merestui ondel-ondel versi baru ini, maka inovasi ini dapat diterima secara luas oleh masyarakat lintas usia. (M1-RTI)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.