METRUM
Jelajah Komunitas

Pansus 11 DPRD Kota Bandung: Grand Design Kependudukan Harus Jadi Peta Jalan, Bukan Sekadar Kumpulan Data

KOTA BANDUNG (METRUM) – Panitia Khusus (Pansus) 11 DPRD Kota Bandung menilai naskah akademik Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) masih memerlukan banyak penyempurnaan. Dokumen tersebut dinilai belum sepenuhnya menggambarkan arah dan strategi pembangunan kependudukan Kota Bandung secara komprehensif untuk jangka panjang.

Anggota Pansus 11 DPRD Kota Bandung, Eko Kurnianto W., S.T., M.PMat., menyampaikan bahwa naskah akademik yang diajukan saat ini masih bersifat teoritis dan belum menunjukkan visi konkret mengenai arah pengelolaan penduduk di masa depan.

“Masih banyak yang harus diperbaiki. Harusnya ada rencana ke depan, Bandung ini akan dibawa ke mana. Baik dari sisi kualitas penduduk, pembangunan keluarga, sebaran jumlah penduduk di tiap wilayah, maupun administrasi kependudukannya,” ujar Eko.

Ia menekankan, grand design seharusnya berfungsi sebagai roadmap atau peta jalan yang menuntun arah pembangunan kependudukan secara menyeluruh. Artinya, dokumen itu bukan hanya memuat data dan teori, tetapi juga menampilkan visi dan kebijakan jangka panjang yang mampu menjawab tantangan masa depan.

“Grand design bukan hanya data teoritis, tapi berisi keinginan dan arah kebijakan—hendak dibawa ke mana penduduk Kota Bandung ke depan. Walaupun situasi cepat berubah, kita tetap harus punya visi jangka panjang. Kalau tidak, kebijakan ini bisa tidak relevan dalam 20 tahun mendatang,” jelasnya.

Menurut Eko, pembahasan terhadap naskah akademik GDPK masih akan memakan waktu cukup lama. Pansus 11 memperkirakan proses penyempurnaan dan pembahasan tidak akan selesai dalam waktu dekat, bahkan kemungkinan besar berlanjut hingga akhir tahun 2025.

“Kalau dipaksakan selesai cepat, hasilnya justru prematur. Kami khawatir malah mengkhianati kaum muda yang akan hidup di masa depan. Karena ini kebijakan untuk jangka panjang, jangan sampai keputusan hari ini justru mendzolimi generasi mendatang,” tegasnya.

BACA JUGA:  WHO: Jangan Kumpul-kumpul di Tengah Perebakan Omicron

Ia menambahkan, penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan harus dilakukan dengan cermat dan berbasis data yang valid. Pendekatan yang dilakukan juga perlu komprehensif agar arah pembangunan manusia di Kota Bandung benar-benar berkelanjutan serta relevan dengan perubahan sosial dan demografi di masa depan. (M1)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.