Presiden Rusia Putin Deklarasikan Kemenangan di Provinsi Luhansk Ukraina
MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan kemenangan atas Provinsi Luhansk di timur Ukraina hari Senin (4/7/2022), ketika pasukan Ukraina mundur dari benteng terakhir mereka di kota Lysychansk.
Dilansir dari VOA, pasukan Moskow langsung mengalihkan perhatian mereka ke pertempuran di Provinsi Donetsk yang bersebelahan. Provinsi itu merupakan bagian dari wilayah industri Donbas yang ingin dikuasai Putin selama invasinya ke Ukraina, yang telah memasuki bulan kelima, setelah sebelumnya gagal menggulingkan pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy atau merebut ibu kota, Kyiv.
Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia kini mencoba untuk maju ke Siversk, Fedorivka dan Bakhmut di wilayah Donetsk, yang sekitar separuhnya dikuasai Rusia.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu melaporkan kepada Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi hari Senin (4/7) bahwa pasukan Rusia telah menguasai Luhansk. Kemudian, Putin mengatakan bahwa unit militer “yang terlibat dalam pertempuran aktif dan telah mencapai keberhasilan dan kemenangan” di Luhansk, “harus beristirahat dan meningkatkan kemampuan tempur mereka.”
Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan kepada Associated Press hari Senin (4/7) bahwa pasukannya, pasukan Ukraina, telah mundur dari Lysychansk untuk menghindari pengepungan.
“Terdapat risiko pengepungan di Lysychansk,” kata Haidai, yang menurutkan bahwa pasukan Ukraina bisa saja bertahan lebih lama, namun kemungkinan akan memakan lebih banyak korban.
“Kami berhasil melakukan penarikan terpusat dan mengevakuasi semua yang terluka,” tambahnya. “Kami mengambil kembali semua peralatan. Jadi dari sudut pandang ini, proses penarikan diatur dengan baik.”
Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia, selain mendorong ke arah Siversk, Fedorivka dan Bakhmut, juga menembaki benteng
utama Ukraina di Sloviansk dan Kramatorsk, yang terletak lebih dalam di wilayah Donetsk.
Pejabat Ukraina mengatakan hari Minggu (3/7) bahwa enam orang, termasuk anak perempuan berusia 9 tahun, tewas dalam serangan Rusia di Sloviansk, sementara 19 lainnya terluka. Kramatorsk juga ditembaki hari Minggu.
Pengarahan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris pada hari Minggu (3/7) menyebut konflik di Donbas “sangat keras dan amat mengikis,” dan mengatakan bahwa kemungkinan tidak akan berubah dalam beberapa minggu ke depan.
Analis militer menyebut pasukan Rusia jauh lebih unggul dalam kekuatan tembakan, namun tidak tidak terlalu unggul dalam jumlah pasukan. Ukraina berharap dapat melawan serangan gencar Rusia di Donbas dengan pasokan amunisi berkelanjutan dari negara-negara Barat, termasuk AS.
Zelenskyy mengakui penarikan pasukan Ukraina dari Lysychansk saat menyampaikan pesan video Minggu malam, namun berjanji bahwa pasukannya akan merebut kembali wilayah itu. (M1-VOA/rd/jm)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.