METRUM
Jelajah Komunitas

Transformasi Radio dari Analog ke Digital

RADIO dikategorikan sebagai media komunikasi massa. Saat ini, radio yang dikenal sebagai media massa paling tua dapat bertransformasi sebagai media baru. Komunikasi massa adalah perangkat institusi media di mana media dapat mengirim pesan dengan dimediasi oleh berbagai saluran. Misalnya, surat kabar, majalah buku, film, radio, dan televisi.

Lebih dari 90 tahun radio masih menjadi media massa yang paling banyak dinikmati, paling luas jangkauannya, dan fleksibel. Keunggulan lainnya adalah rendahnya biaya produksi dan distribusi membuat radio dapat menjangkau dunia dari perspektif lokal dan dapat merespon kebutuhan akan informasi lokal. Dibandingkan dengan media massa lainnya, programnya mencerminkan kepentingan lokal dan dapat memberikan kontribusi untuk perkembangan budaya, ekonomi, dan komunitas lokal itu sendiri.

Radio memiliki sejumlah fungsi, seperti mentransmisikan pesan, mendidik, membujuk, dan menghibur. Selain itu, radio lebih fleksibel daripada media komunikasi lainnya. Radio bersifat mobile dan portable. Orang bisa menjinjing radio ke mana saja. Sumber energinya pun kecil. Radio bisa menyatu dengan fungsi alat penunjang kehidupan lainnya, misalnya mobil, dan telepon genggam.

Harga radio juga relatif lebih murah dibandingkan media lain. Radio bersifat intrusif, artinya memiliki daya tembus yang tinggi hingga seluruh pelosok.

Radio bersifat fleksibel, artinya mudah menciptakan program dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan segera, dan secepatnya dapat membuat perubahan. Terakhir, radio lebih sederhana jika dibandingkan dengan perangkat media massa lainnya. Sederhana mengoperasikannya, sederhana mengelolanya, dan sederhana isinya.

Seiring perkembangan zaman, radio bertransformasi menjadi bagian dari era digital. Sebagai sarana informasi, radio juga jadi salah satu sarana untuk meningkatkan karir seseorang. Secara ekonomi radio juga hingga kini masih menjanjikan.

Radio Internet atau sering disebut radio digital melibatkan streaming media. Pendengar secara langsung dapat mendengarkan aliran audio melalui Internet secara berkelanjutan. Aliran audio tersebut juga tidak dapat dihentikan atau diputar ulang, hal ini berbeda dengan penyajian podcasting. Untuk menikmati siaran podcasting, pendengar harus mengunduh file rekaman terlebih dahulu.

Pada era digitalisasi dan internet, pendengar radio tidak hanya berpartisipasi melalui sambungan telepon, tetapi juga melalui akun media sosial, seperti twitter atau aplikasi pesan singkat Whatsapp. Penelitian melalui metode focus group discussion (FGD) menyimpulkan bahwa masyarakat kini memasuki proses konsumsi informasi mandiri.

Duapuluh tahun lalu informasi yang didapat masyarakat atau khalayak pendengar radio tergantung dari media yang menyajikan. Namun, sekarang merekalah yang aktif mengakses informasi dari berbagai sumber. Pola konsumsi informasi menjadi sangat personal sejak pertumbuhan Internet.

Kelebihan radio digital

  1. Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.
  2. Kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti CD.
  3. Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat interaktif dan ubiquitous yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara voting dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio. Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun talk show.
  4. Frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.
  5. Spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional.
  6. Radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan efisiensi infrastruktur, sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.
  7. Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini dapat dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau Emergency Warning System (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti radio digital, televisi digital, PDA, komputer yang terkoneksi secara online, penerima pesan di telepon digital, portabel DVD player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada masyarakat. (Delia Rahmadani/JT)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.