METRUM
Jelajah Komunitas

WNI di Sentral Taiwan Gelar Deklarasi “Dukung Ganjar Jadi Presiden”

Ronny Talapessy Hadir Virtual dan Siap Bantu Advokasi Bagi PMI

TAIWAN, ROC (METRUM) – Selang sebulan setelah deklarasi perdana dukung Ganjar jadi Presiden yang digelar para WNI di Taiwan, pada bulan Mei lalu di alun-alun depan Taipei Main Station (TMS), warga negara Indonesia yang berada di sentral atau tengah Taiwan, melanjutkan estafet deklarasi dukungan bagi Ganjar pada Minggu (18/6/2023) siang, pukul 12.30 waktu Taiwan (atau pukul 11.30 WIB) di area Taichung Park.

Kegiatan deklarasi di Taichung, selain ada yang langsung datang ke lokasi, juga tersedia sarana online atau virtual bagi yang tidak dapat hadir, khususnya bagi para pekerja migran.

Merujuk pada data statistik dari Kementerian Ketenagakerjaan Taiwan (MOL) bulan Maret 2023, jumlah total pekerja migran di Kota Taichung sebanyak 107.162 orang, di antaranya ada 32.116 pekerja migran yang berasal dari Indonesia menduduki posisi ke dua terbanyak setelah Vietnam yang mencatat sebanyak 46.952 orang.

Suasana acara deklarasi dukungan bagi Ganjar Pranowo, Minggu (18/6/2023) di area Taichung Park, Taiwan (Foto: Dok. Tony T).*

Ketua DPC Banteng Ganjar Indonesia Cabang Taiwan, Aang Hanafi mengatakan, “Senang dapat mengikuti kegiatan deklarasi yang sangat positif, memberikan motivasi bagi semua untuk terus semangat bergerak melangkah ke depan. Dukungan tentu kami berikan kepada Bapak Ganjar Pranowo, karena beliau punya track record yang sangat bagus sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 2 periode.”

Di Taiwan sendiri terdapat puluhan kelompok dan paguyuban yang berlatar belakang Cilacap. Ircham, selaku Ketua Cilacap Satu, sebuah komunitas penjembatan semua kelompok paguyuban yang beragam tersebut, juga turut hadir mengikuti kegiatan deklarasi dukungan bagi Ganjar di Taichung.

“Besar harapan dari masyarakat Indonesia yang ada di Taiwan untuk mendukung Ganjar, dan dapat terpilih sebagai Presiden RI dalam pemilu 2024, karena kita yang ada di luar Indonesia mengharapkan kemajuan yang tengah berjalan di Indonesia, termasuk program-program yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo, dapat diteruskan ke depannya,” ujar Ella, Bendahara DPLN PDIP Taiwan.

Partai PDI Perjuangan resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada tanggal 21 April lalu, dan Ganjar menyebutkan jika ini bukan penugasan pertama bagi dirinya dari PDIP.

Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai, Ideologi dan Kaderisasi, DPLN PDIP Taiwan, Mohamad Khoirul Anam berpandangan bahwa kini Indonesia telah berada pada jalan yang benar, maka jangan salah memilih pemimpin dalam pemilu mendatang, karena salah memilih, maka kondisi terpuruk di berbagai sisi berkemungkinan dapat muncul kembali.

Deklarasi dukungan bagi Ganjar yang digelar di Taichung Park, juga dapat diikuti secara virtual bagi yang tidak dapat hadir langsung di lokasi. Ronny Talapessy, pengacara wong cilik, salah satu dari 580 kader yang secara resmi diusung oleh PDIP sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 11 Mei lalu. Sama dengan prinsip yang dimilikinya, saat memutuskan menjadi kuasa hukum Bharada E, dimana Ronny melakukannya secara prodeo atau memberikan pendampingan hukum secara cuma-cuma alias gratis.

Ronny Talapessy juga mengikuti kegiatan deklarasi di Taichung sejak awal. Dalam sambutannya mengatakan, PMI adalah pahlawan devisa, jika PMI menemukan masalah di negara tempat bekerja, maka sudah seharusnya mendapatkan bantuan perlindungan hukum dari pemerintah. “Ke depannya, bantuan advokasi bagi PMI yang menemukan kendala atau masalah, akan ditingkatkan. Saya juga bisa memberikan pendampingan hukum,” kata Ronny.

Deklarasi dukungan bagi Ganjar untuk yang kedua kalinya digelar di Taiwan ini, akan terus dilanjutkan hingga mencakup berbagai wilayah dan pelosok di seluruh Taiwan, dimana Kota Keelung di utara Taiwan, kini tengah dipertimbangkan menjadi lokasi deklarasi yang berikutnya. (M1-Tony Thamsir/Rti)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.