METRUM
Jelajah Komunitas

4 Intrik Mewarnai Perjalanan Persib Sepanjang 2018

PERSIB menjalani masa-masa yang berat sepanjang Tahun 2018. Dalam perjalanannya, Maung Bandung didera banyak intrik dan drama.

Hal itu disampaikan Pengamat sepak bola dari Pokja Persib Endra Kusuma dalam wawancara yang disiarkan Radio PRFM, Sabtu 29 Desember 2018.

Berikut ini sejumlah drama dan intrik yang mewarnai perjalanan Persib di Liga 1 episode 2018

1. Datangnya Roberto Carlos Mario Gomez

Pemilihan Mario Gomez sebagai juru taktik Persib tergolong mengejutkan karena di luar rumor yang berkembang. Nama yang ramai diisukan kan menukangi Maung Bandung sebelum kompetisi dimulai adalah Dejan Antonić dan Rahmad Darmawan.

MARIO Gomez dan Fernando Soler.*/DOK. PR

“Waktu itu Rahmad Darmawan diisukan sudah sampai tahap tawar-menawar (kontrak), tapi batal karena satu dan lain hal sehingga akhirnya (manajemen klub) memilih Mario Gomez. Sebetulnya perekrutan Mario Gomez menjadi kontroversi juga karena di Malaysia, dia sempat bermasalah dengan manajemen klub terkait asisten pelatihnya,” ujar Endra Kusuma.

Menurut dia, masalah itu terjadi pula di Persib. Mario Gomez mendatangkan Fernando Soler sebagai asisten pelatih. Padahal, Fernando Soler tidak punya lisensi pelatih. Dia hanya penerjemah.

2. Rekrutmen pemain

Menjelang bergulirnya kompetisi, Persib banyak merekrut pemain di luar ekspetasi bobotoh. Alasannya, kata Endra Kusuma, para pemain lama yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan tim.

“Entah alasan itu sesuai faktanya atau ada permainan antara pelatih dengan agen pemain,” ucapnya.

Endra Kusuma mengatakan, evaluasi pertama yang dilakukan Mario Gomez adalah memperbaiki lini belakang  yang keropos. Akhirnya direkrutlah Victor Igbonefo. Drama pun berlanjut saat Ahmad Jufrianto secara mengejutkan memilih meninggalkan Maung Bandung. Ditambah, peminjaman sejumlah pemain muda ke klub lain.

“Selama pencarian pemain pun Mario Gomez sudah mengeluh karena Persib tidak memiliki lapangan sendiri. Hingga akhirnya melakukan pemusatan latihan di berbagai daerah. Padahal, di Kota Bandung lapangan sepak bola yang layak untuk latihan itu banyak,” tuturnya.

3. Sanksi dan efeknya

Endra Kusuma menilai, peforma Persib selama musim 2018 fluktuatif. Pada awal musim, peforma Maung Bandung tidak terlalu baik, tetapi meningkat hingga berhasil menjadi juara paruh musim. Namun kondisi tersebut tidak bertahan lama. Penampilan Persib langsung turun drastis setelah mendapat sanksi dari PSSI hingga akhirnya finis di posisi ke-4.

PELAKU pengeroyok Haringga Sirla.*/DOK. PR

“Kita ingat betul Persib dijatuhi sanksi yang masih saya pertanyakan sampai sekarang. Hukuman yang diberikan sangat memberatkan tanpa melihat fakta yang terjadi. Kejadian saat itu terjadi di luar lapangan sebelum pertandingan dimulai, tapi hukuman yang diberikan sampai harus menghukum beberapa pemain inti dan larangan tanpa penonton hingga akhir musim,” ujarnya.

Endra Kusuma lantas membandingkan persitwia sejenis di Liga Italia. “Di Inter Milan, ada dua orang yang jadi korban tapi hukumannya hanya 2 laga tanpa penonton. Intrik regulasi instan pun menjadi perbincangan,” ujarnya.

4. Pemutusan kontrak

Drama Persib pada 2018 ditutup dengan kabar pemutusan kontrak Mario Gomez, Fernando Soler, Jonathan Bauman, dan Oh In Kyun.

Bobotoh sempat dibuat penasaran dengan sosok pengganti Mario Gomez hingga akhirnya Persib menunjuk Miljan Radovic sebagai Pelatih untuk tahun 2019. (Sumber: Pikiran Rakyat, 30/12/2018)***

komentar

Tinggalkan Balasan