SEBUAH penelitian menunjukan hampir 6 persen kasus kanker di seluruh dunia disebabkan oleh diabetes dan kelebihan berat badan atau obesitas. Tak kurang, sebanyak 800 ribu kasus yang terjadi pada tahun 2012 disebabkan oleh kombinasi kedua penyakit tersebut.
Melansir dari pikiran-rakyat.com, jurnal medis The Lancet Diabetes & Endocrinology menyebutkan, dari 12 jenis kanker yang diperiksa sebanyak sepertiga disebabkan oleh faktor tersebut.
Parahnya, kanker yang berasal dari kombinasi kedua penyakit tersebut hampir dua kali lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria.
“Sementara obesitas telah dikaitkan dengan kanker untuk beberapa waktu, hubungan antara diabetes dan kanker baru saja terbentuk baru-baru ini,” kata pemimpin penulis Jonathan Pearson-Stuttard, seorang peneliti klinis di Fakultas Kedokteran Imperial College London seperti dikutip dari AFP, 28 November 2017 silam.
Ia menambahkan, studi itu juga menunjukan bahwa diabetes atau kombinasi diabetes dan obesitas bertanggungjawab atas ratusan ribu kanker setiap tahun di seluruh dunia.

Kenaikan global diabetes antara tahun 1980 dan 2002 menyumbang seperempat dari 800 ribu kasus, sementara epidemi obesitas pada periode yang sama menghasilkan 30 persen kasus tambahan.
Pada tren saat ini, pangsa kanker yang disebabkan dua kondisi tersebut akan meningkat 30 persen untuk wanita dan 20 persen untuk pria dalam waktu kurang dari 20 tahun.
“Di masa lalu, merokok sejauh ini merupakan faktor risiko utama kanker, namun kini profesional kesehatan juga harus sadar bahwa pasien yang menderita diabetes atau kelebihan berat badan juga memiliki peningkatan risiko,” ujarnya.
Perlu dicatat, ambang batas untuk obesitas adalah berat Indeks Masa Tubuh – 1 kg yang dibagi dengan tinggi seseorang (cm2) – 30. Orang dengan IMT 25 sampai 29,9 dianggap kelebihan berat badan. (M1)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.