METRUM
Jelajah Komunitas

Aksi Berbagi Pesepeda Purwakarta di Bulan Ramadan

Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barangsiapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan.” (HR. Bukhari-Muslim).”

BUNYI hadist Rassulullah inilah yang kemudian menjadi motivasi bagi umat muslim yang menjalankan puasa di bulan Ramadan untuk berlomba-lomba melakukan ragam kegiatan amal ibadah seperti mengaji, mengkaji, pesantren kilat, dan bersedakah atau berbagi.

Harapannya, kegiatan kebaikan yang dilakukan mendapat ridho, berkah, dan juga pahala yang berlipat-lipat dari Allah SWT.

Berbagi menjadi salah satu kegiatan yang ramai dilakukan pada moment bulan Ramadan dan dilaksanakan oleh banyak pihak seperti majelis taklim, himpunan remaja/pemuda masjid, lembaga keagamaan, pengusaha,  individu, dan komunitas salah satunya adalah komuntas pegiat sepeda.

Ragam kegiatan berbagi sembako, santunan untuk anak yatim, berbagi takjil dan sebagainya tersebut digelar oleh pegiat sepeda di banyak daerah baik kota-kota besar maupun kota kecil, seperti Kabupaten  Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.

Bahkan di kota ini, ada sebagian komunitas yang telah belasan tahun hampir rutin melakukan kegiatan di bulan Ramadan, yaitu berbagi takjil. Ada yang diawali dengan bersepeda Ngabuburide dirangkai dengan buka bersama, atau ada yang diakhiri dengan bersepeda malam bersama, nite ride (NR).

Ada tiga di antara banyak komunitas pesepeda di Purwakarta yang menggelar kegiatan berbagi, yaitu Sentosa Bike (SB), Purwakarta Mountain Bike Adventire (PUMA) dan Sepeda Lipat Purwakarta (Selita).

SB yang dimotori ketua ISSI Purwakarta, Sena Nelsen Ruslie ini, sejauh yang penulis ketahui adalah komunitas pesepeda yang lebih awal mengadakan kegiatan berbagi di Ramadan tahun ini. Dilaksanakan pada Sabtu, 23 Maret 2024 dengan mengusung tema Ngabuburide “Gowes Silaturahmi & Bagi Takjil”  dan disuport oleh Polygon.

Selita Berbagi bulan Ramadan (Foto: Dok Selita).*

Kegiatan yang digelar di halaman Sentosa Bike  dan diikuti oleh 50 pesepeda tersebut diawali dengan kegiatan bersepeda ngabuburide bersama dengan rute mengitari dalam kota dan kembali ke tempat kegiatan,  kemudian membagikan takjil, buka dan makan bersama sambil dirangkai dengan pembagian doorprize.

Selanjutnya pada Sabtu, 30 Maret 2024 giliran PUMA mengadakan kegiatan bertajuk PUMA Baksos Ramadan 1445 H “Berbagi Takjil dan Buka Bersama”. Dihadiri sekitar 30 anggota PUMA, termasuk penulis yang ikut serta di dalamnya.

100 bungkus takjil yang dibagikan kepada masyarakat yang melintas di jalan depan gedung Madukara merupakan hasil pengumpualan donasi dari anggota PUMA dan simpatisan.

Kegiatan berbagi takjil PUMA kali ini memang tak ada rangkaian kegiatan bersepeda ngabuburide atau NR bersama, fokus membagikan takjil saja, namun beberapa anggota yang hadir bersepeda dari rumahnya masing-masing menuju lokasi kegiatan.   

Usai membagikan takjil dan foto bersama, sebagian besar peserta masih berada di lokasi untuk buka dan makan bersama, sebagian lagi lebih memilih pulang. Sang ketua PUMA baru hadir bersama istrinya menjelang waktu buka, Setelah itu mereka mebubarkan diri, yang menggunakan sepeda, mereka NR sekalian menuju pulang.

Keesokan harinya, pada Minggu, 31 Maret 2024, di tempat yang sama seperti PUMA giliran Selita menggelar kegiatan berbagi takjil bertema Selita Berbagi Bulan Ramadan. Dihadiri oleh 20 anggota Selita termasuk ketuanya, Gaga W. Suganda.

Seperti halnya PUMA, anggota Selita pun hadir ke lokasi ada yang bersepeda dan ada yang menggunakan kendaraan. Di sana mereka membagikan 150 bungkus takjil dan buka bersama, lalu bergegas untuk makan bersama di sebuah restoran Jepang.

Siti Nurhayati atau yang lebih akrab disapa Bunda Adzwa, salah satu sosok pesepeda perempuan yang paling eksisi di Purwakarta saat ini, hadir di ketiga kegiatan di atas, apalagi pada kegiatan PUMA dan Selita ia menjadi kunci suksesnya kegiatan tersebut, selain koordinator juga sebagai penyedia/pembuat makanan untuk berbagi takjil, terlebih sekarang ia tengah mengelola kedai makanan bernama Dapur Syahdu.

Alhamdulillah, meski lelah saya bersyukur bisa menjadi bagian dari kegiatan kebaikan di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, semoga lelahku menjadi Lilla, aamiin” tutur Bunda Azwa penuh harap. 

Hayu #biketokamanawae minimal untuk jarak yang pendek, selalu bersepeda dengan bijak, tertib, dan beretika, karena bersepeda itu baik. Salam boseh dan Go green! (Cucu Hambali, Bersepeda itu Baik)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.