METRUM
Jelajah Komunitas

Aksi Pesepeda Melakukan Kampanye Etika Bersepeda

MENYIKAPI aktivitas bersepeda yang kini menjadi sorotan publik seiring perkembangan tren bersepeda kian meningkat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sejumlah pegiat pesepeda berinisiasi melakukan sebuah gerakan kampanye etika atau tata tertib bersepeda di jalan raya.

Hal tersebut dilakukan setelah memperhatikan banyak pelanggaran yang terjadi oleh pesepeda, baik pesepeda yang baru maupun sudah lama. Beberapa pelanggaran yang dilakukan tersebut di antaranya bergerombol menutupi jalan, mengganggu jalur pengguna jalan lain dan menerobos lampu merah.

Kampanye Gowes Berbaris

Kampanye Gowes Berbaris (Dok. GBB).*

Aksi kampanye etika bersepeda ini dilakukan komunitas sepeda yang tergabung dalam Gowes Baraya Bandung (GBB) pada Minggu (5/7/2020) lalu. Kegiatannya berupa bersepeda keliling kota sambil kampanye dan edukasi pesepeda tertib berlalulintas, bersepeda berbaris berbagi jalan dengan pengguna jalan lain, mematuhi peraturan lalu lintas dan penerapan protokol kesehatan bersepeda. Aksi ini ditujukan khususnya untuk internal anggota komunitas GBB itu sendiri, komunitas sepeda lain dan masyarakat umum yang kini sedang gandrung berolahraga gowes.

Kegiatan diikuti oleh 200 anggota GBB dan simpatisan. Rute yang dilalui berjarak sekitar 15 kilometer, dimulai dari  Car Free Day (CFD) Dago   melalui simpang Dago (putar balik) – CFD – Jalan Surapati – Jalan Sentot Alibasyah – Jalanl Diponegoro – Jalan Cilamaya – Jalan Banda – Jalan Riau – Jalan Merdeka – Jalan Perintis Kemerdekaan – Jalan Wastukenacan – Jalan Pajajaran – Jalanl Cihampelas – Jalan Abdul Rifa’i – Jalan Cipaganti – Jalan Pasteur – Jalan Tamansari – Jl. Cikapayang – berakhir di Taman Dago Cikapayang.

“Apa yang kami lakuan memang belum sempurna dan masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Tapi setidaknya ada gambaran bahwa edukasi melalui komunitas jauh lebih efisien dalam menyampaikan ajakan atau kampanye disiplin berlalu lintas di jalan raya,” ucap Rannu Kaznu, Humas GBB melalui whatsapp.

Edukasi Pesepeda Stop Menerobos Lampu Merah

Kampanye Jalur Sepeda oleh Pegiat Sepeda Jakarta (Dok. Sugeng B2W Indonesia).*

Sementara itu, di hari dan waktu yang sama sejumlah pesepeda dari berbagai komunitas pesepeda se-Bandung Raya melakukan kegiatan kampanye dan edukasi pesepeda “stop menerobos lampu merah”. Kegiatan yang diinisiasi oleh WAG Marshall Cycling Bandung dilaksanakan di perempatan Jalan Ir. H. Juanda (Dago) – Cikapayang Kota Bandung.

BACA JUGA:  Amstel Gold Race 2025: Skjelmose Taklukkan Raksasa, Gagalkan Pogacar dan Evenepoel

Sehari sebelumnya kegiatan tersebut sempat dilaksanakan, namun masih dengan personil terbatas anggota Marshalll Cycling Bandung saja. Kegiatanya berupa menghimbau para pesepeda untuk tetap tertib berlalu lintas dan bersepeda menggunakan perlengkapan safety riding sesuai protokol kesehatan sambil membawa sepanduk dan signboard berisi ajakan tertib berlalu lintas, baik bagi pesepeda maupun bagi pengguna jalan lainnya.

Menurut Koordinator Marshall Cycling Bandung Asep Dac dari komunitas pesepeda Munazat (MZT), berharap aksi tersebut dapat menyentuh para pesepeda dan juga para pengendara lainnya untuk tertib berlalulintas serta memberi inspirasi bagi pegiat sepeda dimana pun berada untuk berbuat aksi serupa. Dilakukan secara kontinyu setiap minggu oleh komunitas-komunitas pesepeda secara bergantian di beberapa titik persimpangan yang ramai oleh pesepeda.

Apresiasi Pemerintah

Kegiatan spontanitas yang dilakukan sekelompok pegiat pesepeda Bandung tersebut mendapat apresiasi dari pemerintah Kota Bandung melalui Bidang Bina Transportasi dan Bidang Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan Kota Bandung,  mengundang para inisiator kegiatan dan perwakilan Marshall Cycling Bandung, Forum Komunikas Komunitas Pesepeda Se-Bandung Raya, media partner, ATCS, Disiplin Sukajadi, dan Edan Sepur.

Pertemuan dilaksanakan di Aula Kantor Dishub, Kamis (8/7/2020) pagi, Membahas kegiatan kampanye dan edukasi protokol kesehatan dan protokol tertib berlalulintas untuk dijadikan program rutinas yang terkelola atau terorganisir dengan mendapat dukungan pemerintah.

Tentu saja hal itu di sambut gembira oleh para pegiat sepeda Kota Bandung. Hasilnya memunculkan sebuah program bertajuk SIKASEP TERLALU (Silaturahmi dan Koordinasi Kampanye Pesepeda Tertib Berlalulintas).

Visinya membuat pesepeda paham dan patuh dalam menajalankan protokol tertib berlalulintas dan protokol kesehatan. Program akan dilaksanakan seminggu sekali hingga Desember 2020, dilakukan tiap Minggu pagi di beberapa titik persimpangan Jalan Ir. H. Juanda (Dago).

BACA JUGA:  Kelaparan di Dunia Melonjak akibat Pandemi Virus Corona

Susunan Tim Sikasep Terlalu

  • Pembina : Bina Transportasi Dinas Perhubungan Kota Bandung
  • Ketua : Ronny (Gowes C59)
  • Wakil : Asep Dack (Munazat)
  • Humas : Cuham (Bersepeda Itu Baik)
  • Logistik : Wahid Amin (Sobat Gowes)
  • Pendukung : Marshall Cycling Bandung, Forum Komunikas Komunitas Pesepeda Se-Bandung Raya, media partner, ATCS, Disiplin Sukajadi, dan Edan Sepur.

Aksi-aksi senada juga pernah dilakukan pegiat sepeda di daerah lainnya, seperti yang dilakukan Gerakan Bike To Work Indonesia melaksanakan aksi menjaga lajur sepeda di DKI Jakarta sambil kampanye berbagi jalan (share the road).  

Dari Magelang, sejumlah pesepeda melakukan aksi #savejalursepeda dan membagikan pin bike to school bagi pelajar pesepeda serta kartu berisi edukasi terkait hak pesepeda di jalan raya. Selama ini fasilitas jalur khusus sepeda yang ada sering digunakan pengendara motor dan banyak yang melawan arus sehingga membahayakan para pesepeda. Selain itu, jalur sepeda juga seringkali dipakai sebagai tempat parkir kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat.

Kampanye #Savejalursepeda (Dok. Masyoga Magelang).*

Setidaknya apa yang mereka lakukan merupakan bentuk kepedulian kepada sesama pesepeda dengan mengajak tertib di jalan raya. Meskipun tidak ada aturan penilangan bagi pesepeda yang melanggar, namun pesepeda juga harus beretika dan beradab karena ada pengguna jalan lainnya.

Lebih jauh lagi, semoga aksi-aksi pegiat pesepeda tersebut dapat menangkal berita-berita miring pesepeda saat ini yang justru malah viral di masyarakat sehingga membuat citra kurang elok bagi pesepeda.

Mari bersepeda dengan bijak, smart, beretika, tertib, dan santun karena bersepeda itu baik. Tetap sehat, semangat, dan waspada. Salam boseh dan go green! (Cuham, Bersepeda Itu Baik)***

BACA JUGA:  Idlib, Suriah, Catat Kasus Pertama Virus Corona

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.