JETLAG sering dikaitkan dengan perjalanan jauh khususnya menggunakan pesawat. Jetlag pada umumnya berkaitan dengan perbedaan zona waktu secara fisik saat orang bepergian dari satu tempat ke tempat lain, sehingga kesulitan tidur sampai di tujuan.
Namun, sekarang ini istilah itu bisa digunakan bagi mereka yang sering berkutat dengan media sosial, yang disebut social jetlag.
Menurut spesialis tidur University of Adelaide, Robert Adam, social jetlag adalah sulit tidur karena sepanjang malam terus bermain media sosial. Tak hanya itu, social jetlag juga dapat disebabkan kelelahan saat bekerja. Gangguan tidur ini sangat merugikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Melansir laman dmarge.com, social jetlag menyebabkan seseorang memiliki pola tidur yang buruk. Seorang profesor yang pernah meneliti social jetlag, Adam, mengatakan, para penderita cenderung tidur larut.
“Mereka biasanya bangun lelah, terlambat bekerja, dan badan tidak bugar,” ujarnya.
Menurutnya, penderita jetlag kurang mengenali tanda-tandanya, baik itu kelelahan maupun tekanan saat kerja.
Untuk mengatasinya, durasi tidur di hari kerja harus satu jam lebih lama daripada akhir pekan atau hari libur lainnya. Hal ini untuk menyeimbangkan waktu tidur di akhir pekan. (M1)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.