METRUM
Jelajah Komunitas

Danau Kaco, Cermin Alami di Ketinggian Kerinci

TELAGA atau danau di ‘tanah surga’ Nusantara menjadi salah satu destinasi wisata terbaik untuk mengisi waktu libur akhir pekan atau liburan panjang. Kejernihan airnya menyejukkan pandangan. Riak-riak kecil di permukaan seolah melantunkan irama alam. Bening laksana cermin seakan memantulkan cahaya ketenangan.

Mungkin seperti itulah gambaran indahnya danau-danau di tanah leluhur Nusantara, seperti juga satu tempat wisata di Jambi yang bisa kamu kunjungi saat liburan yaitu sebuah danau yang sangat indah dan cantik, danau kaco, namanya.

Secara administratif, danau ini berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat di Desa Lembur, Kecamatan Gunung Raya, Jambi. Terletak di ketinggian 1.289 mdpl kamu pasti bakal temukan suasana sejuk serta alami di sekitar kawasan danau ini.

Menurut masyarakat setempat, nama danau kaco muncul dikarenakan beningnya air dari danau ini. Jadi danau kaco berarti danau kaca karena memang saking beningnya air danau ini hingga kamu bisa melihar dasar danaunya. Warna airnya yang biru bening seakan-seakan seperti cermin hingga kamu bisa melihat bayangan dirimu bila melihat ke arah danau. 

Bahkan jika kamu menyelam maka akan menemukan bekas-bekas pohon yang tumbang dan saling tumpang tindih, kemudian ikan-ikan kecil yang melengkapi keindahan danau ini. 

Meski terkenal dengan kejernihan airnya seakan berisi kaca, danau ini memiliki legenda yang kelam. Menurut cerita, kejernihan air di danau tersebut, berasal dari intan titipan milik para pemuda yang ingin melamar putri seorang raja bernama Raja Gagak yang cantik jelita.

Kecantikan putri bernama Napal Melintang bahkan memikat hati ayahnya sendiri. Raja Guguk pun membawa lari putrinya tersebut dan meninggalkan intan dari para pemuda di dasar danau. Sampai sekarang, masyarakat sekitar masih percaya bahwa kilauan di dasar danau adalah intan peninggalan Raja Gagak.

Tak hanya di siang hari, tapi saat bulan purnama, danau ini tetap terlihat indah, bayangan bulan akan dipantulkan dengan cantiknya oleh permukaan air danau kaco. Kamu bisa berkemah di kawasan danau kaco ini, pasalnya saat bulan purnama kamu tidak perlu penerangan karena air danau mengeluarkan cahaya yang mampu menerangi malam. Jika di lihat dari kejauhan, cahaya yang berasal dari danau kaco terlihat seperti lampu yang diarahkan ke langit.

Untuk menuju tempat ini, kamu harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Dari kota Jambi menuju Sungai Penuh berjarak 500 km. Dari Sungai Penuh, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Lumpur dengan waktu 45 menit. Lalu dari desa inilah kamu memulai petualangan yang sesungguhnya dan pasti sangat mengasyikan menuju danau kaco dengan berjalan kaki menyusuri trek jalan hutan selama 4 jam.

Jika melihat keindahannya, tempat ini bisa menjadi salah satu primadona dalam dunia pariwisata Indonesia. Apalagi jika kamu atau teman-teman lainnya saat berkunjung ke tempat wisata alam selalu berhati-hati dan tetap menjaga kebersihan serta kelestarian alam sekitarnya. Sehebat apapun kedudukan manusia, tetaplah santun dan rendah hati pada alam semesta. (Mak Vey van Driel)*** 

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.