METRUM
Jelajah Komunitas

Enam Ribu Petir Mengguncang Chongqing Semalam: UGD Penuh, Krisis Asma Meluas!

TAIWAN, ROC (METRUM) – Baru-baru ini, berbagai wilayah di Tiongkok mengalami cuaca ekstrem yang meliputi badai pasir, angin kencang, hingga hujan es.

Pada Jumat (11/4/2025) dini hari, sejumlah kawasan di kota besar Chongqing dilanda badai hebat. Berdasarkan data dari lembaga klimatologi Tiongkok, hingga pukul 06.00 pagi hari itu, lebih dari 6.000 sambaran petir tercatat di wilayah Chongqing. Fenomena ini turut memicu lonjakan kasus gangguan pernapasan di seluruh kota.

Sebagai contoh, Rumah Sakit Pertama Universitas Kedokteran Chongqing menerima sebanyak 310 pasien penderita asma dalam waktu hanya empat jam. Kondisi ini membuat unit gawat darurat dipenuhi pasien, dengan suasana yang dipenuhi suara batuk, napas tersengal-sengal, dan dentuman petir yang terus terdengar. Para tenaga medis pun harus berjaga sepanjang malam karena kewalahan menangani lonjakan pasien.

Kondisi ini dikenal sebagai “asma akibat badai petir”, yakni serangan akut asma bronkial yang terjadi saat badai petir, terutama selama musim serbuk sari. Fenomena ini sering kali memicu ledakan kasus asma secara massal di wilayah tertentu.

Gejala umum yang dialami pasien antara lain batuk, mengi, sesak dada, hingga kesulitan bernapas—yang dalam kasus berat bisa mengancam jiwa.

Zhao Lin (趙林), Wakil Kepala Departemen Gawat Darurat di rumah sakit tersebut, menjelaskan bahwa udara dingin dan angin kencang sebelum badai petir dapat membawa partikel serbuk sari dan spora jamur dari tanah ke atmosfer. Di dalam awan, kelembapan dan kilatan petir menyebabkan partikel tersebut pecah menjadi bagian yang sangat kecil, sehingga lebih mudah terhirup ke saluran pernapasan manusia dan memicu asma.

Diketahui bahwa penderita rinitis alergi musiman akibat serbuk sari memiliki risiko tinggi mengalami asma akibat badai petir.

BACA JUGA:  Enam Bulan Perang Gaza: Israel Klaim “Selangkah Lagi Menang”

Para dokter menyarankan agar saat terjadi badai petir, masyarakat menutup rapat pintu dan jendela serta tetap berada di dalam ruangan. Setelah hujan berhenti, disarankan tetap tinggal di dalam rumah untuk beberapa waktu.

Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit pernapasan seperti asma atau bronkitis kronis, penting untuk menyiapkan inhaler. Jika gejala alergi muncul, obat antihistamin bisa digunakan, namun bila kondisi memburuk, segera cari pertolongan medis. (M1-RTI)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.