IndoVac Perkuat Infrastruktur Kesehatan Indonesia
JAKARTA (METRUM) – Vaksin Indovac yang diproduksi Bio Farma PT Bio Farma sebagai Holding BUMN Farmasi, dibuat untuk mendukung langkah dan upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur kesehatan, salah satunya melalui kemandirian vaksin Covid-19.
“WHO menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Terutama setelah muncul varian baru virus Covid-19, XBB yang telah terdeteksi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kita semua tetap patut waspada dan berhati-hati, prokes, dan vaksinasi, khususnya vaksin booster yang berdasarkan data Kementerian Kesehatan masih relatif banyak warga belum vaksinasi booster. Kami terus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur kesehatan, salah satunya melalui produksi vaksin dalam negeri, yaitu IndoVac,” ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam acara Media Gathering, Rabu (26/10/2022).
Honesti menjelaskan, salah satu langkah yang dilakukan Bio Farma dalam memperkuat infrastruktur kesehatan di Tanah Air melalui kerja sama dengan berbagai Universitas di dalam negeri dalam melakukan uji klinis IndoVac.
Dalam melakukan riset dan penelitian IndoVac, Bio Farma menggandeng tujuh fakultas kedokteran yaitu Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, dan Universitas Hasanuddin untuk menjalankan uji klinis dosis primer, serta Universitas Padjadjaran dan Universitas Udayana untuk uji klinis dosis booster.
Tiga fakultas kedokteran, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Andalas sebagai pusat uji klinis vaksin IndoVac untuk anak usia 12-17 tahun.
Vaksin IndoVac untuk vaksinasi primer (dosis 1 & 2) untuk usia dewasa (18+) telah mendapatkan use emergency authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 28 September 2022. Saat ini, Bio Farma memulai produksi komersial drug substance (DS) dan drug product (DP).
Selain itu, Holding BUMN Farmasi ini sedang mendaftarkan emergency use listing (EUL) ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk dapat diekspor ke berbagai negara khususnya lower middle incomes countries.
Selanjutnya, Bio Farma juga menyelesaikan uji klinis Vaksin IndoVac untuk vaksinasi lanjutan/penguat (booster) dengan hasil sementara dapat meningkatkan titer antibodi dan netralisasi Omicron, tetapi masih dalam proses pengujian untuk mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM. (M1)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.