METRUM
Jelajah Komunitas

Korban Tewas Akibat Gempa di Maroko Capai 2.862 Orang, Cedera 2.562

TINMEL, MAROKO (REUTERS) – Penduduk desa di beberapa bagian Maroko yang dilanda gempa bumi terdahsyat di negara itu terpaksa harus berkemah di luar pada malam keempat pada Senin (11/9/2023) seperti dilansir dari VOA. Gempa berkekuatan 6,8 magnitudo yang melanda Pegunungan High Atlas pada Jumat (8/9) malam itu adalah gempa paling mematikan dalam lebih dari satu abad sejarah Maroko. Korban tewas terus meningkat hingga melebihi 2.800 orang.

Tim SAR dari Spanyol, Inggris dan Qatar turut membantu Maroko menemukan korban-korban yang selamat. Rumah-rumah bata lumpur tradisional yang ada di seluruh penjuru di wilayah tersebut tampak rata dengan tanah.

TV pemerintah melaporkan pada Senin (11/9) malam bahwa jumlah korban tewas terus meningkat menjadi 2.862 orang, dan 2.562 orang terluka. Mengingat sebagian besar zona gempa berada di daerah yang sulit dijangkau, pihak berwenang belum mengeluarkan perkiraan jumlah orang yang hilang.

Di Desa Tinmel, hampir setiap rumah hancur dan seluruh masyarakat kehilangan tempat tinggal. Bau bangkai puluhan hewan yang terkubur di bawah reruntuhan tercium hingga ke sebagian desa.

Mouhamad Elhasan, 59 tahun, mengatakan dia sedang makan malam bersama keluarganya ketika gempa terjadi. Putranya yang berusia 31 tahun melarikan diri ke luar dan tertimpa ketika atap rumah tetangga mereka runtuh, sehingga ia terjebak di bawah reruntuhan.

Elhasan mengatakan dia mencari putranya sambil menangis minta tolong. Namun akhirnya tangisannya berhenti ketika menemukan putranya sudah menjadi jasad. Elhasan beserta istri dan putrinya tetap berada di dalam rumah mereka dan selamat.

Di Tinmel dan desa-desa lain, warga mengatakan mereka menyelamatkan orang dari reruntuhan dengan tangan kosong.

Di Tikekhte, di mana hanya sedikit bangunan yang masih berdiri, Mohamed Ouchen, 66 tahun, menggambarkan bagaimana warga berhasil menyelamatkan 25 orang di mana salah satu penyintas tersebut adalah saudara perempuannya. “Kami sibuk menyelamatkan. Karena tidak punya alat, kami pakai tangan,” ujarnya. “Kepalanya terlihat dan kami terus menggali dengan tangan,” ujar Ouchen.

Rekaman dari desa terpencil Imi N’Tala, yang difilmkan oleh penyelamat Spanyol Antonio Nogales dari kelompok bantuan Bomberos Unidos Sin Fronteras (Persatuan Pemadam Kebakaran Tanpa Batas), menunjukkan pria dan anjing memanjat lereng curam yang tertutup puing-puing.

“Tingkat kehancurannya… parah,” kata Nogales pada Senin. Ia berusaha menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang dia lihat. “Tidak ada satu rumah pun yang tetap berdiri tegak.”

Meskipun skala kerusakannya besar, dia mengatakan tim penyelamat yang melakukan pencarian dengan anjing masih berharap menemukan korban selamat.

Pusat gempa berada sekitar 72 km barat daya Marrakesh, di mana beberapa bangunan bersejarah di kota tua, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, rusak. Gempa tersebut juga menyebabkan kerusakan besar pada Masjid Tinmel, bangunan bersejarah yang dibangun pada abad ke-12.

Sebagian besar wilayah Marrakesh yang lebih modern tidak mengalami kerusakan apa pun, termasuk lokasi di dekat bandara yang diperuntukkan bagi pertemuan IMF dan Bank Dunia, yang akan diadakan bulan depan.

Lebih dari 10.000 orang diperkirakan akan menghadiri acara tersebut, dan pemerintah Maroko ingin agar pertemuan tersebut dilanjutkan, kata sejumlah sumber. (M1-VOA/ah/rs)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.