Kota Bandung Integrasikan Layanan Kesehatan Primer di 40 Puskesmas
KOTA BANDUNG (METRUM) – Dinas Kesehatan resmi meluncurkan program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) di Kantor Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jalan Supratman No. 73 pada Minggu, 17 November 2024.
Program ini bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat dengan pendekatan berbasis siklus hidup.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, ILP adalah bagian dari transformasi sistem kesehatan untuk memberikan pelayanan yang lebih dekat dan mudah diakses masyarakat.
“Kesehatan adalah hak seluruh warga Kota Bandung. Melalui program ini, puskesmas tidak hanya menjadi tempat untuk berobat, tetapi juga pusat pencegahan dan promosi kesehatan,” ujar Anhar.
Transformasi Layanan untuk Puskesmas Program ILP di Kota Bandung mencakup 3 fokus utama:
1. Peningkatan pola kerja layanan kesehatan primer dengan pendekatan siklus hidup, bukan hanya penanganan penyakit.
2. Penguatan struktur pelayanan kesehatan, dari tingkat kelurahan hingga RT/RW.
3. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk meningkatkan pemantauan kesehatan berbasis wilayah.
Saat ini, sebanyak 40 dari 80 puskesmas di Kota Bandung telah mengimplementasikan ILP, dengan sisanya direncanakan menyusul pada tahun 2025.
Ketua Tim Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat, Rima Damayanti menyampaikan program ini adalah bagian dari transformasi sistem kesehatan nasional untuk mendorong masyarakat lebih peduli pada kesehatan sebelum jatuh sakit.
“Puskesmas harus menjadi pusat kesehatan yang proaktif. Warga sehat pun diharapkan datang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan mendapatkan edukasi,” ujar Rima.
Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menegaskan, pentingnya pendekatan lintas sektor dalam keberhasilan ILP. Ia juga menyoroti perlunya perbaikan pengelolaan limbah domestik sebagai upaya mendukung kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
“Integrasi ini tidak hanya terjadi di fasilitas kesehatan, tetapi juga melibatkan sektor lain seperti pengelolaan limbah domestik. Hal ini sangat penting untuk mencegah dampak buruk terhadap kesehatan,” kata Koswara.
Menurut Koswara, integrasi layanan kesehatan harus memberikan kemudahan akses bagi masyarakat sekaligus meningkatkan efisiensi biaya.
“Kata kuncinya adalah efisiensi, baik dari biaya maupun proses kerja yang terintegrasi,” tambahnya.
Dengan tema Puskesmas Kuat, Bandung Sehat, program ILP diharapkan menjadi langkah awal menuju sistem kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Pemkot Bandung optimistis, integrasi layanan kesehatan ini dapat meningkatkan kualitas hidup warga sekaligus mewujudkan Kota Bandung yang lebih sehat dan sejahtera. (M1-ziz)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.