STB Karawang, Gerakan Silaturahmi Pesepeda Karawang
SEPERTI halnya kota atau daerah lain di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Karawang juga menjadi salah satu daerah yang cukup menggeliat dengan kegiatan bersepeda, bahkan bisa dibilang lebih semarak dari daerah tetangganya, Purwakarta.
Hal tersebut dikarenakan hampir semua genre sepeda di Karawang lebih hidup meski MTB masih mendominasi. Di antaranya ada pegiat federal, onthel, BMX, dan seli. Keragaman ini tentu saja setidakya telah menumbuhkan komunitas pesepeda, baik komunitas hobi atau rekreasi maupun yang bersifat gerakan.
Kendati demikian tumbuh suburnya komunitas pesepeda tersebut menimbulkan berbagai dinamika yang juga dialami oleh para pesepeda di Karawang, seperti tidak satu frekwensi, konflik kepentingan, kubu-kubuan, dan senioritas.
Adalah Abah Oca, Haji Eloy, Kang Sugi, Mang Jaja, dan Kang Dede Adam sebut saja demikian, merasa prihatin dengan adanya dinamika tersebut, sehingga mereka berupaya “mencairkan” kembali suasana seperti itu dengan membentuk kelompok pesepeda yang mereka sebut dengan nama Silaturahmi Tanpa Batas (STB) Karawang.
Mereka menggulirkan ide tersebut sekaligus mengukuhkannya saat mereka gowes ke Bendungan Cirata, Kabupaten Purwakarta pada tanggal 3 Nopember 2021. Menurut mereka, STB Karawang bukanlah komunitas tapi sebuah gerakan, tidak berstruktur, bersifat koordinasi yang saat ini dikomando oleh Abah Oca dan Kang Sugi.
Hingga saat ini yang tergabung dalam STB Karawang berjumlah sekitar 70 pesepeda dari beberapa wilayah di Kabupaten Karawang, bahkan ada yang terjauh dari Cimalaya. Meski demikian yang aktif sekira 30 orang dan didominasi pegiat sepeda MTB.
Tak ada kegiatan bersepeda regular rutin, gowes diadakan secara insidental dan lebih banyak mengikuti kegiatan bersepeda event pihak luar, tapi terkadang ada sebulan sekali melakukan gowes bersama, terutama bersepeda di luar kota seperti Purwakarta, Indramayu, dan Subang.
Gobar Hari Jadi STB Karawang
Menariknya, Purwakarta menjadi daerah yang paling sering dijadikan ajang gobar STB Karawang. Menurut mereka selain dekat, Purwakarta banyak menyuguhkan trek asyik dan menantang, apalagi letak geografisnya berbukit-bukit, variasi ‘nanjak mudun’, bisa disebut sebagai surganya para penikmat adventure.
Berbeda dengan daerah Karawang, mereka menilai selain cuaca lebih panas, juga treknya relatif datar tanpa banyak variasi dan tantangan.
Pada moment hari jadi STB Karawang yang pertama tahun 2022 mereka bersepeda ke Jatiluhur via Curug, sedangkan yang kedua tahun 2023, mereka gowes bareng menuju tempat favorit di Purwakarta.
“Hari Jadi kedua gobar ke Jatiluhur, agak lebih semarak dibanding gobar dalam rangka hari jadi yang pertama yaitu ke Cipule (perbatasan antara Karawang dengan Purwakarta), karena diikuti lebih banyak ditambah pesepeda dari beberapa komunitas lain,” tutur Sugiharto alias Kang Sugi.
Dan gobar dalam rangka hari jadi ketiga dilaksanakan pada Minggu (17/11/2024), diikuti sekitar 30 pesepeda.
Mereka bersepeda dari Cikampek, Karawang menuju Cigangsa, Purwakarta, melalui Kebon Kembang, BIC, Cikopak, Munjul, BJI, Citalang (jembatan gantung pelangi), Munjul Jaya, Selaawi, dan Cigangsa.
Seperti biasa kegiatan dilaksanakan secara sederhana. Usai gobar, di tempat finish mereka makan bersama dan berbincang, tanpa ada stage, hiburan dan doorprize. Lalu gowes kembali untuk pulang menuju rumahnya masing-masing di Karawang.
“Acaranya memang sangat sederhana, namun dari kesederhanaan tersebut, kami tetap bahagia dan menaruh harapan besar agar STB Karawang tetap solid, guyub, dan well,“ ujar Abah Oca menutup perbincangan sambil tertawa gembira.
Hayu #biketokamanawae, minimal untuk jarak yang pendek. Tetap bersepeda dengan bijak, tertib, dan beretika, karena bersepeda itu baik. Salam boseh dan go green! (Cucu Hambali, Bersepeda itu Baik/Beib)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.