METRUM
Jelajah Komunitas

Mark Zuckerberg: Pejabat Pemerintahan Biden Tekan Meta Agar Sensor Sejumlah Konten COVID-19

CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan kepada sebuah komisi di Kongres Amerika Serikat bahwa para pejabat senior dalam pemerintahan presiden Joe Biden menekan perusahaan itu agar menyensor beberapa konten tertentu terkait COVID-19 selama pandemi, dan perusahaan itu telah mengambil pilihan yang tidak akan dilakukannya sekarang ini.

Komisi Kehakiman DPR merilis surat Zuckerberg itu pada Senin (26/8/2024), seperti dilansir dari VOA.

Zuckerberg menulis bahwa konten yang disensor itu mencakup humor dan satir, dan bahwa para pejabat pemerintah itu “menyatakan sangat frustrasi dengan tim kami sewaktu kami tidak setuju.”

“Saya percaya tekanan pemerintah itu keliru, dan saya menyesal kami tidak bisa lebih blak-blakan mengenai ini,” kata Zuckerberg.

Ketika diminta untuk menanggapi pernyataan itu, seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan, “Ketika dihadapkan pada pandemi yang mematikan, Pemerintahan ini mendorong tindakan yang bertanggung jawab untuk melindungi keselamatan dan kesehatan masyarakat.”

“Sikap kami telah jelas dan konsisten: kami percaya perusahaan-perusahaan teknologi dan para pelaku swasta lainnya harus mempertimbangkan dampak tindakan mereka terhadap rakyat Amerika, sambil membuat keputusan independen mengenai informasi yang mereka kemukakan,” kata juru bicara itu.

Zuckerberg juga membahas upaya bernilai $400 juta yang dilakukan melalui yayasan amalnya sebelum pemilihan presiden 2020, yang ia katakan bertujuan untuk memastikan masyarakat di perkotaan, pinggiran kota dan desa memiliki sumber daya untuk membuat orang-orang memberikan suara dengan aman selama pandemi global.

“Terlepas dari analisis yang saya lihat menunjukkan hal sebaliknya, saya tahu bahwa beberapa orang percaya kegiatan ini menguntungkan satu pihak di atas pihak lainnya. Tujuan saya adalah bersikap netral dan tidak ambil peran apa pun – atau bahkan tampak memainkan suatu peranan. Jadi saya tidak berencana untuk membuat kontribusi serupa dalam siklus (pemilihan presiden) kali ini,” kata Zuckerberg.

Surat itu muncul sekitar dua bulan sebelum pemilihan umum AS November mendatang. (M1-VOA/uh/ka)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.