Mendikbudristek: Dorong Kolaborasi untuk Pendidikan di Indonesia Lebih Baik
DEWAN Dosen Indonesia menggelar Konferensi Nasional Ke-1 yang menjadi wadah para dosen seluruh Indonesia untuk beradu gagasan. Konferensi mengusung tema besar “Refleksi Kemerdekaan RI Ke-76 Dalam Ragam Perspektif”. Konferensi dengan format daring berlangsung pada Senin, 23 Agustus 2021 melalui Aplikasi Zoom, mulai pukul 08.00 hinga 17.00 WIB dengan jumlah peserta sebanyak 514 orang dan presenter sebanyak 150 Dosen dari perwakilan Perguruan Tinggi.
Konferensi menghadirkan Keynote Speaker Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Wakil Menteri Agama RI Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi,M.Si, Staff Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Prof. Dr. Drs. Henri Subiakto, SH, MA.
Hadir sebagai Pembicara Konferensi Presidium Dewan Dosen Indonesia Prof. Dr. Ir. Gimbal Doloksaribu, MM (Ketua Umum Persatuan Guru Besar Indonesia), Dr. Ahmad Zakiyuddin, S. IP., M.I.Kom. (Ketua Umum DPP Persaudaraan Dosen Republik Indonesia), Dr. Endang Samsul Arifin. S.H.I., M.Ag. (Ketua Umum DPP Forum Silaturahmi Doktor Indonesia), Ika Widiastuti, S.IP., M.AP. (Ketua Umum Perkumpulan Dosen Program Hibah Indonesia), Dr. Pitoyo, M.Ikom. (Ketua Umum Ikatan Doktor Ilmu Komunikasi UNPAD), Dr. Asep Kamaluddin Nashir, M.Si. (Ketua Umum Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia), Mesran, M.Kom. (Ketua Umum Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi). Acara secara resmi dibuka Ketua Umum Pergubi Prof. Dr. Ir. Gimbal Doloksaribu.
Dalam sambutannya Ahmad Zakiyuddin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah ikut mensukseskan acara konferensi. Zaki yang juga Ketua Umum PDRI menegaskan, bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun silaturahmi, kolaborasi, serta sinergitas yang kuat dalam mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi.
“Dalam mewujudkan tujuan tersebut sangat penting adanya kerjasama dengan semua asosiasi dosen yang ada di Indonesia. Saya mengajak kepada semua asosiasi dosen untuk bergabung dalam dewan dosen Indonesia,“ ujar Zaki, yang mengajar di FISIP Unla ini.
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Gimbal menyoroti bahwa kemerdekaan yang kita miliki saat ini bukanlah sebagai hadiah dari penjajah. Melainkan hasil dari banyaknya perjuangan dan jeri payah para pahlawan kita. Untuk itu refleksi kemerdekaan sangatlah diperlukan.
Dalam paparan strategisnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia mengungkapkan keberlangsungan serta keberhasilan tercapainya tujuan Program Kampus Merdeka tak terlepas dari perjuangan para dosen di seluruh Indonesia beserta para mahasiswanya. Kolaborasi antara pemerintah dengan berbagai elemen masyarakat. Khususnya organisasi keprofesian seperti Dewan Dosen Indonesia dapat membawa dunia Pendidikan Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Berbeda dengan mendikbudristek, Wakil menteri Agama Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si mengungkapkan tiga hal mendasar yang terjadi di masyarakat, yaitu berkembangnya cara pandang, sikap, dan praktek beragama yang berlebihan. Berkembangnya klaim kebenaran secara subyektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama. Beserta dengan berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Prof. Dr. Drs. Henri Subiakto, SH, MA selaku Staff Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta adanya Roadmap Indonesia Digital. Terdiri dari 4 (empat) hal utama yaitu Memperluas Akses Infrastruktur Digital, Peningkatan Talenta Digital, Mendorong Adaptasi Teknologi, dan Menyelesaikan Regulasi Pendukung.
“Presiden menyampaikan bahwa pada saat ini manusia dalam lingkup global terkoneksi secara teknologi. Sehingga disinformasi, miskomunikasi, disinterupsi, sampai kepada banyaknya hoax yang tersebar menjadi tidak dapat terhindari. Untuk itu, diperlukan fondasi yang kuat untuk menghadapi hal tersebut,” ujar Henri.
Program Literasi Digital dapat dijadikan fondasi yang kuat untuk membentengi masyarakat dari hal-hal negatif. Untuk itu, dalam melaksanakan arahan dari Presiden RI Jokowi terkait adanya transformasi digital. Maka Kemenkominfo dalam hal ini menyelenggarakan Program Literasi Digital yang dilaksanakan oleh Gerakan Nasional Literasi Dasar (GNLD) Siberkreasi. (M1)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.