METRUM
Jelajah Komunitas

Rawat Organ Intim agar Tetap Sehat

ORGAN intim wanita memang sebagai organ tubuh yang berada di dalam tubuh memang begitu sensitif dan memerlukan perhatian yang lebih, mulai dari luar hingga bagian dalam. Bahkan, seringkali, apa yang keluar dari dalam menunjukkan apakah organ intim dalam keadaan sehat atau tidak.

Melansir dari www.pikiran-rakyat.com (09/09/2018), menurut Madana Natadiningrat, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin yang ditemui di salah satu tempat praktiknya di Bandung Skin Centre, Jalan Ir. H. Djuanda No. 106 Kota Bandung, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan ada yang harus dilakukan atau dihindari berkaitan dengan perawatan organ intim wanita. Simak beberapa hal di bawah ini.

Perhatikan lendir yang keluar

Organ intim wanita adalah organ yang memang memiliki lendir sehingga keberadaan cairan itu adalah hal wajar. Lendir biasanya akan keluar ketika masa subur dan atau ketika menjelang menstruasi setiap bulannya.Namun, yang perlu diperhatikan seksama apakah lendir itu berbau atau tidak, membasahi celana dalam karena jumlahnya yang berlebih atau tidak, serta berwarna kuning kehijauan atau tidak.Kalau seluruh jawabannya tidak, maka itu adalah lendir yang wajar yang memang diproduksi oleh hormon. Namun, bila hal-hal itu tampak, maka sebaiknya segera periksa ke dokter untuk melihat apakah ada infeksi atau peradangan.

Jangan sering menggunakan cairan pembersih

Organ intim wanita memiliki kondisi keasaman dan bakteri yang justru sesuai untuk organ intim yang sehat. Bila terlalu sering menggunakan cairan pembersih, maka kondisi itu akan berubah dan justru menjadi mudah terkena infeksi.Madana mengatakan, cairan itu tidak boleh digunakan setiap hari. Bila ingin menggunakannya karena sedang keputihan, cairan itu belum tentu menjadi penyembuhnya.”Cairan itu mungkin saja bisa mengurangi baunya sementara, tapi tidak menyembuhkan keputihannya. Lebih baik, ketika merasa keputihannnya sudah tidak wajar, segera ke dokter,” katanya.

Sering mengganti pantyliner

Perempuan yang mengisi banyak waktunya di luar rumah, sering kali menggunakan pantyliner. Hal itu baik karena membuat celana dalam tetap kering. Namun, pantyliner itu jangan dibiarkan terlalu lama dan harus diganti setiap 3-4 jam.Layaknya bayi dengan popoknya yang harus rutin diganti, pantyliner yang terlalu lama dipakai akan membuat lembap dan menimbulkan iritasi. Area luar organ intim wanita harus kering dan bersih supaya tidak iritasi dan membuat jamur berkembang.

Vaksin HPV

Untuk kesehatan dan pencegahan kanker serviks, setiap perempuan–dan juga bahkan laki-laki–sebaiknya melakukan vaksinasi HPV. “Kami di BSC bisa melakukan vaksin ini untuk pasien sedini mungkin. Waktu terbaik adalah sejak sedini mungkin sampai 26 tahun,” katanya.(Vebertina/”PR”, M1)***

komentar

Tinggalkan Balasan