TANDA tanya mengenai penggarapan film Si Buta dari Gua Hantu sejak Agustus 2017 terjawab sudah. Rumah produksi Screenplay Films bersama Bumilangit Studios mengumumkan akan mengangkat karakter legendaris Indonesia itu ke layar lebar dengan judul Si Buta dari Gua Hantu.
Dalam prosesnya, Screenplay Films dan Bumilangit Studios menunjuk Timo Tjahjanto sebagai sutradara dan penulis skenario film Si Buta dari Gua Hantu.
Berdasarkan catatan sejarahnya, Si Buta dari Gua Hantu merupakan karya dari salah satu maestro cerita bergambar Indonesia, Ganes Thiar Santosa. Walaupun komikus yang lebih dikenal dengan nama Ganes TH ini sudah banyak mengeluarkan karya lainnya, tapi komik ini menjadi pelopor komik silat Indonesia.
Sejak pertama kali terbit pada 1967, Si Buta dari Gua Hantu menimbulkan demam silat khas nusantara dan menginspirasi banyak komikus untuk berkiprah di genre ini. Si Buta dari Gua Hantu juga menjadi salah satu karya anak bangsa yang paling banyak diadaptasi ke layar kaca dan layar lebar.
Setelah hadir dalam 21 judul komik, tujuh judul film layar lebar, dan dua judul sinetron, kini Si Buta dari Gua Hantu akan kembali ke layar lebar lewat tangan dingin Timo Tjahjanto. Dalam versi kali ini, skenario Si Buta dari Gua Hantu ditulis ulang dan dikemas secara modern. Naskah inilah yang dipakai Timo di film ini.
Barda dan Mata Malaikat
Nantinya Film Si Buta dari Gua hantu akan berpusat pada dua karakter utama yaitu Barda alias nama asli Si Buta dan Mata Malaikat, musuh Barda.
“Nantinya film ini akan menjadi memunculkan karakter orisinal Barda. Begitu juga dengan Mata Malaikat, seorang villain yang kharismatik dan dia adalah pendekar legendaris. Kami membuat dua cerita orisinal meskipun fokus pada karakter Barda,” kata sutradara Timo lewat siaran pers, Rabu, 31 Oktober 2018.
Timo membocorkan, dia menceritakan unsur penting dan menyentuh yaitu saat Barda masih punya rasa kemanusiaan. Barda juga bersahabat dengan Kliwon, monyetnya.
Lalu Tongkat Barda yang terbuat dari batu granit bisa menjadi sangat kuat. Akan dikemukakan pula alasan Barda memakai baju ular. Intinya, film Si Buta dari Gua Hantu akan mengangkat tema utama Pendekar Nusantara.
“Meskipun ini film fantasi, tapi akan ada logika-logika yang kami gali,” ujar Timo.
Menurut Timo, dalam pembuatan naskah film Si Buta dari Gua Hantu, ia memperbarui visi dari Ganes TH untuk dibuat berkaitan dengan masa kini.
Sebagai pengenalan ulang kepada generasi sekarang, format komik digital di platform Facebook sudah dirilis oleh Bumilangit Comic Media dengan gambar dan cerita yang didasari oleh karya-karya sebelumnya.
Komik karya penulis Oyasujiwo dan komikus Iwan Nazif ini bertujuan untuk mengantar penggemar baru dan long time die-hard fans ke film layar lebar. Komik ini juga memperoleh penghargaan Comic of The Year di ajang Popcon Award 2018.
Untuk saat ini, nama-nama aktor dan aktris yang terlibat dalam film Si Buta dari Gua Hantu masih dalam tahap seleksi dan masih dirahasiakan. Proses praproduksi tengah berlangsung, dan shooting film ditargetkan dapat dimulai pada Maret 2019.
Penunjukkan Timo Tjahjanto di kursi sutradara bukan tanpa alasan. Ia memiliki sederet prestasi luar biasa di balik layar. Bersama Screenplay Films, pria berusia 38 tahun itu sukses menggarap Headshot (2016) dan Sebelum Iblis Menjemput (2018). Dua film ini mendapatkan apresiasi di berbagai festival-festival film dunia.
Film Headshot mendapatkan penghargaan Grand Prix Nouveau Genre Award, kategori International Feature Film Competition di L’Étrange Film Festival Prancis 2016. Sementara itu, Sebelum Iblis Menjemput menyabet penghargaan sebagai film terbaik dalam kategori Midnight Xtreme di Festival Film Sitges Spanyol 2018.
Yang teranyar, Timo sukses menjadi sutradara film orisinal Netflix pertama dari Indonesia yakni The Night Comes For Us. Saat ini, The Night Comes For Us menjadi perbincangan positif di dunia perfilman melalui media sosial.
Timo merupakan penggemar dan pembaca komik Si Buta dari Gua Hantu. Karakter Si Buta dari Gua Hantu menjadi karakter legendaris kedua dari Screenplay Films dan Bumilangit Studios yang diangkat ke layar lebar, setelah Gundala yang disutradarai Joko Anwar.
Film Si Buta dari Gua Hantu mengawali kolaborasi Screenplay Films dan Bumilangit Studios dalam mengangkat kembali genre fantasy martial arts lewat kisah pendekar.(Sumber: Pikiran Rakyat, 31/10/2018)***