METRUM
Jelajah Komunitas

Akibat Pandemi, IMF Merevisi Turun Perkiraan PDB Benua Asia Menjadi 6,5%

TAIWAN, ROC – Akibat pandemi COVID-19 dengan varian virus berdaya sebar yang kuat merebak di sebagian benua Asia sehingga penambahan kasus meningkat, International Monetary Fund (IMF) pada Selasa (19/10/2021) merevisi turun perkiraan tingkat pertumbuhan ekonomi, dari perkiraan pada April sebesar 7,6% diturunkan menjadi 6,5%.

Dilansir dari RTI, CNBC melaporkan, dalam laporan harapan perkembangan dari IMF untuk kawasan Asia mengemukakan, “pandemi COVID-19 masih menerobos kawasan ini”. Pengendalian dan pencegahan pandemi ini di negara-negara kawasan benua Asia pada tahun lalu (2020) pada dasarnya dapat dikatakan cukup berhasil, tetapi untuk tahun ini beberapa negara seperti India, Malaysia, dan Vietnam kembali harus bertarung menghadapi meledak kembalinya penyebaran virus, lagipula perencanaan dan perkembangan vaksinasi untuk kawasan ini lebih lamban.

IMF mengemukakan, kembali merebaknya epidemi sehingga banyak masing-masing negara menerapkan pengendalian yang lebih ketat, tentu hal ini berpengaruh banyak bagi usaha pelayanan, bahkan menyebabkan tidak sedikit pabrik yang tutup untuk sementara waktu. Meskipun kebutuhan ekspor menguat tetapi tetap saja berpengaruh pada perkembangan ekonomi Benua Asia.

Situasi perkembangan ekonomi di beberapa kawasan ini membuat IMF merevisi turun perkiraannya kali ini paling besar. Diantaranya untuk Myanmar yang mengalami kudeta pada Februari berpengaruh besar pada perekonomiannya, berdasarkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahunan akan mengalami penyusutan menjadi 17,9%, lebih rendah 9% lebih dibandingkan perkiraan sebelumnya.

IMF juga menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Filipina sebanyak 3,7% menjadi 3,2%. Malaysia direvisi turun 3% menjadi 3,5%. Bersamaan dengan itu IMF juga merevisi naik beberapa perkiraan pertumbuhan ekonomi seperti Hongkong dinaikan 4,3% menjadi 6,4% dan Singapura dari 5,2% menjadi 6%.

IMF mengungkapkan, meskipun merevisi turun, tetapi pertumbuhan ekonomi di Benua Asia merupakan pertumbuhan ekonomi yang tercepat global, alasan utamanya adalah pergerakan yang dibawa oleh Daratan Tiongkok dan India. Tingkat pertumbuhan ekonomi Daratan Tiongkok mencapai 8% dan untuk India diperkirakan akan meningkat 9,5% hingga Maret tahun depan.

Namun IMF juga menyampaikan, apabila kembali terjadi ledakan pandemi maka dikhawatirkan akan mempengaruhi perkiraan pertumbuhan ekonomi di kawasan Benua Asia. (M1-RTI)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.