TAIWAN, ROC – Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada Selasa (8/12/2020), dilansir dari RTI, mengumumkan jika pihak mereka akan menjual “Sistim Komunikasi Informasi Medan Perang” (FICS), dengan perkiraan total mencapai US$ 280 juta (setara NT$ 7.9 miliar). Ini juga merupakan ke-6 kalinya untuk tahun 2020 dan ke-11 kalinya bagi pemerintahan Donald Trump menjual persenjataan militer mereka kepada Taiwan.
Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Su Tseng-chang (蘇貞昌) menyampaikan, guna melindungi kedaulatan negara dan keamanan rakyat, Taiwan akan membeli persenjataan yang diperlukan.
Defense Security Cooperation Agency (DSCA) menyampaikan, program penjualan senjata kali ini telah diajukan kepada pihak Kongres AS.
PM Su Tseng-chang mengatakan, “Kami harus melindungi kedaulatan Taiwan dan keamanan rakyat. Kami akan melakukan yang terbaik, dan tentu saja berkoordinasi dengan negara-negara sahabat untuk membeli persenjataan yang diperlukan, guna melindungi Taiwan.”
Saat ditemui pada Jumat (8/12) di Yuan Legislatif, Menteri Pertahanan (MND), Yen Teh-fa (嚴德發) menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada otoritas AS yang terus berupaya merealisasikan komitmen “UU Hubungan Taiwan” dan “Enam Jaminan”, yakni dengan menjual senjata ke Taiwan, terutama di saat AS baru menyelesaikan pelaksanaan pesta demokrasi.
Yen Teh-fa mengatakan, “Penjualan alutsista AS kali ini adalah sistim generasi ketiga untuk medan darat, yakni “Sistim Komunikasi Informasi Medan Perang” (FICS), yang dapat memperkaya kemampuan manajemen informasi kita.”
Yen Teh-fa percaya Taiwan bersama AS akan terus memperdalam jalinan kerja sama pada masa mendatang. AS juga akan terus memberikan kontribusinya bagi keamanan Selat Taiwan dan stabilitas perdamaian di kawasan regional.
Dalam siaran persnya, DSCA mengumumkan bahwa penjualan senjata ke Taiwan kali ini akan terdiri dari unit-unit FICS, meliputi 154 perangkat (node) komunikasi, 24 peranti relai komunikasi, 8 sistim manajemen jaringan dan fasilitas terkait, serta pelatihan personel dan persediaan logistik.
Bantuan kali ini disinyalir akan membantu Taiwan dalam memodernisasi kemampuan militernya, terutama di bidang komunikasi. (M1-RTI)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.