Gomez Bicara Soal Kartu Kuning dan Emosi
PELATIH Persib Bandung Roberto Carlos Mario Gomez menegaskan, timnya sudah siap untuk menghadapi pertandingan melawan PSMS Medan.
Laga melawan PSMS Medan pada pekan ke-30 Liga 1 dinilai penting guna menjaga asa Persib untuk kembali ke posisi teratas kalsemen dan meraih gelar juara.
“Dalam latihan tadi kami sudah mencoba penerapan taktik melalui permainan sepak bola, besok pagi kami akan melakukan latihan sebelum siangnya terbang menuju Bali,” kata Mario Gomez di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa 6 November 2018.
Soal materi tim Persib, Mario Gomez mengatakan, saat ini Indra Mustafa sudah bisa kembali bergabung. Namun, tim medis masih harus melihat kondisi Jonathan Bauman usai mejalani pemeriksaan medis.
Mengenai langkah antisipatif menghindarkan pemain yang telah mendapat kartu kuning dari mendapat hal yang sama pada laga nanti, Mario Gomez menyatakan, setiap usai latihan, dia selalu mengingatkan kepada pemain untuk berhati-hati dan jangan sampai melakukan pelanggaran yang dapat merugikan.
Mario Gomez berharap, dalam 5 pertandingan tersisa, Persib tidak harus kehilangan pemain lagi. “Tapi terkadang kartu kuning memang tidak bisa kita tebak (datangnya). Saya selalu bilang, ‘jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak penting yang akhirnya berpotensi mendapat kartu kuning’,” katanya.
Menyial sanksi denda yang dijatuhkan komite disiplin PSSI kepadanya, Mario Gomez mengatakan dia menerimanya karena hal tersebut sudah terlanjur terjadi. Bahkan dia mengingatkan kepada pemain Persib supaya dapat mengontrol emosi.
Mario Gomez kembali menegaskan, dalam setiap latihan Persib, dia selalu mengingatkan pemain untuk bisa menahan emosi, tetapi ketika bermain di lapangan, hal itu tidak mudah dilakukan oleh masing-masing pemain.
“Orang bisa mngucapkan ‘Kontrol emosi!’, tetapi pada kenyatannya sangat sulit. Kita lihat bagaimana Patrich Wanggai melakukan gerakan menyikut dua kali dan ketika di lapangan pastinya sangat sulit untuk mengontrol emosi,” ujarnya.
“Anda bisa lihat saat Oh In-kyun disikut, lihat hidung dia (berdarah), tapi tidak ada orang yang membicarakan itu, justru banyak yang mengatakan kartu kuning (harus) diberikan kepadanya. Saya tanya, ‘Mengapa?’,” ujar Mario Gomez.
“Ketika darah mengalir dengan cepat dan detak jantung berdegup dengan cepat, saya rasa itu hal yang normal saat pemain tidak dapat mengontrol emosinya. Tidak akan mudah menjaga emosi saat bertanding, tetapi emosi itu untuk pemain lawan bukan pemain kami, itu perbedannya,” tutur Mario Gomez.(Sumber: Pikiran Rakyat: 6/11/2018)***