Kebiasaan Nonton yang Buat Kalap
MENCICIPI satu episode serial malah bikin ketagihan. Perilaku binge watching ini bakal buat penonton kalap hingga sulit berhenti.
Binge watching merupakan istilah yang populer semenjak Netflix naik daun sebagai platform streaming nonton berbayar. Pengguna Netflix dibuat makin tenggelam, dengan sistem menonton tanpa harus menekan tombol atau memindahkan kursor. Layar akan otomatis meneruskan ke episode selanjutnya selama hitungan detik.
Maraton menonton film atau serial memang jadi kegiatan menghabiskan waktu yang kerap sudah direncanakan jauh hari atau hanya ketika menjajal saja. Apalagi jika film atau serialnya cukup populer dan favorit semua penonton. Sebagian dari mereka merasa menonton selama berjam-jam itu membawa kesenangan dan semakin penasaran dengan adegan tontonannya, namun juga timbul rasa bersalah secara bersamaan.
Sebelum fenomena binge watching ini hadir, kebiasaan menonton intensitas tinggi ini merujuk pada tradisi menonton televisi atau DVD yang sudah sejak lama ada. Televisi membuat kita ketergantungan melalui tayangan berbagai program acara.
Meski menonton itu dapat memberi kesenangan dan mengurani stres. Tetapi ditemukan suatu penelitian psikologi dari University of Michigan dan Belgium University of Lauven kepada 423 partisipan berusia 18-25 tahun mengenai binge watching dan efek pola tidur. Hasil menunjukkan, 80 persen partisipan mengalami insomnia, kelelahan, dan kualitas tidur yang rendah.
Melansir IDN Times, binge watching dapat mengakibatkan situational depression, seperti rasa sedih ketika tayangan berakhir. Depresi sementara ini timbul karena merasa kehilangan sesuatu yang kita senangi.
Menonton tidak afdal jika tak ditemani oleh cemilan. Tentu menonton dengan durasi yang panjang membuat kita lapar. Tanpa sadar kita berkonsentrasi sambil mengunyah cemilan sampai lupa berapa banyak yang sudah dihabiskan. Sehingga berpotensi menambah berat badan.
Resiko paling berbahaya jika terus-menerus melakukan binge watching yakni memicu kematian dini. Berlama-lamaan duduk tanpa melakukan kegiatan fisik lainnya akan merusak kesehatan, seperti penyakit jantung.
Kecanduan menonton ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi dampak yang ada di atas. Untuk itu, buat batasan menonton sesuai anjuran. Para ahli menganjurkan waktu menonton tidak lebih dari tiga jam. Kemudian, disarankan untuk tidak menonton sendirian supaya mengurangi kecenderungan binge watching. Serta jangan menonton dalam keadaan gelap yang mana layar perangkat jadi satu-satu fokus perhatian dan bisa merusak kondisi kesehatan mata. (Ana Siti Ghania)***
Sumber:
- Aurelia, Joan. 2019. “Kenikmatan ‘Binge Watching’ yang Bikin Pening”. https://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/kenikmatan-binge-watching-yang-bikin-pening-ehvu
- Breus, Michael J. 2018. “Binge Watching and Its Effects on Your Sleep”. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/sleep-newzzz/201801/binge-watching-and-its-effects-your-sleep
- Nancy, Yonanda. 2019. “Binge Watching & Bahaya Menonton Film dan Serial Secara Maraton”. https://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/binge-watching-bahaya-menonton-film-dan-serial-secara-maraton-eoHL
- Zakiah, Nena. 2019. “Efek Netflix & TV Series, Ini Penjelasan Sains Fenomena Binge Watching”. https://www.google.co.id/amp/s/www.idntimes.com/science/discovery/amp/nena-zakiah-1/apa-itu-binge-watching-dan-dampaknya
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.