Mengenal Shen Nong, Penemu Tanaman Teh Pertama di Dunia
SIAPA yang tidak mengenal tanaman teh? Tanaman yang tumbuh pada ketinggian sekitar 2.000 – 3.000 meter di atas permukaan laut ini tidak asing terdengar di kehidupan kita sehari-hari. Selain dapat menjadi olahan minuman yang dapat dinikmati, teh juga memiliki berbagai manfaat medis seperti, antikanker, antioksidan, antibakteria, antimikroba, menjaga kesehatan jantung, antidiabetes, dan berbagai macam manfaat lainnya. Saat ini, ada berbagai varian cara menikmati tanaman teh.
Sebagian banyak orang mengetahui tanaman teh, namun tidak banyak yang tahu, siapakah penemu teh pertama di dunia? Penemu teh ini berasal dari negeri China yang dikenal bernama Shén Nóng.
Shen Nong berasal dari wilayah Yunan, di kawasan China Selatan. Para peneliti mengatakan Shen Nong hidup di antara kisaran 3.000 – 2.000 SM. Berdasarkan ilmu onomalogi, Shen memiliki arti “dewa atau suci” sedangkan Nong memiliki arti “suci”. Jadi secara keseluruhan Shen Nong memiliki arti “dewa petani, atau petani ilahi”.
Bagi kebudayaan China Agraris, Shen Nong dianggap merupakan seorang pahlawan atau bahkan seorang “dewa”. Hal ini didasarkan karena berbagai jasa, prestasi, serta keajaiban yang pernah ia tunjukkan kepada masyarakat.
Shen Nong memiliki sebuah kebiasaan meminum air rebusan mendidih karena ia meyakini air rebusan baik untuk kesehatan tubuhnya. Suatu hari, ia tanpa sengaja beberapa lembar daun terjatuh dan masuk kedalam panci dan ikut terebus. Air itu kemudian menjadi wangi karena penasaran, Shen Nong mencoba untuk meminum air tersebut. Hasilnya, air rebusan tersebut menyegarkan tubuh Shen Nong.
Shen Nong lalu mencoba meneliti lebih lanjut dan memeriksa khasiat apa saja yang terdapat dalam daun tersebut. Pada akhirnya, Shen Nong memberikan nama pada tanaman itu. Nama tanaman itu adalah cha yang memiliki arti “memeriksa atau inspeksi” dan menemukan efek “menyembuhkan” pada kandungan daun tersebut.
Untuk menguji khasiat pada daun tanaman tersebut, Shen Nong menaruh teh pada tas kanannya, ia kemudian mencoba untuk mencari tanaman beracun dan segera meminumnya. Kemudian, ia segera meminum teh untuk menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuhnya. Kemudian tanaman beracun tersebut, ia masukkan ke dalam kantung kirinya.
Kebiasaan untuk mencoba dan meriset tanaman itu pada akhirnya menjadi bumerang bagi Shen Nong. Suatu hari ia mencoba mencicipi rumput berbunga kuning. Tanaman itu ternyata memiliki efek racun yang sangat tinggi, sehingga usus Shen Nong menjadi pecah karena ia terlambat meminum teh untuk menetralkan racunnya. Untuk menghormati jasanya, masyarakat china membangun kuil dan melakukan pemujaan kepada Shen Nong, ia dipuja sebagai “Raja Obat”.
Pada saat itu, setelah penemuan Shen Nong yang sangat bermanfaat bagi dunia, tanaman teh menjadi bagian dari kebudayaan para bangsawan China. Lalu, mereka memulai untuk melakukan pembudidayaan tanaman teh, salah satunya dengan cara membuka lahan-lahan perkebunan yang luas di sepanjang daratan Cina.
Penggunaan tanaman teh di Cina pun terus berkembang. Teh kemudian masuk ke dalam komponen untuk melengkapi upacara keagamaan, penyembahan leluhur hingga diminum untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari. Atas Jasa Shen Nong, kini masyarakat dunia dapat menikmati tanaman teh. (Muhammad Fadli Sinatrya/JT)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.