TERLAHIR menjadi si anak tengah memberikan perspektif dan pengalaman tersendiri bagi solois Belen. Hal ini mendorong Belen untuk menuliskan bagaimana ia memaknai dinamika keluarga sebagai anak tengah lewat lagu “Middle Child”.
Berbeda dari debutnya yang soulful dengan sentuhan rock, kali ini “Middle Child” diwarnai instrumen akustik yang ringan. “Aku memang sengaja mengambil pendekatan yang lebih sederhana dengan iringan akustik. Rasanya lebih cocok untuk menangkap esensi dari lagu ini, yang sifatnya lebih personal dan reflektif. Aku ingin pendengar benar-benar fokus ke lirik dan emosinya tanpa distraksi dari aransemen yang terlalu kompleks,” ungkapnya.
Sebagai anak tengah, Belen kerap tumbuh di bawah bayang-bayang saudara yang lebih tua. Sedangkan ketika si bungsu hadir, anak tengah kerap ‘terabaikan’ tanpa sengaja yang membuat pengalaman bertumbuhnya berbeda dengan kakak atau adiknya.
“Awalnya lagu ini terasa seperti curhatan pribadi, tapi aku menyadari bahwa menulis lagu ini juga menjadi bentuk healing buatku serta medium untuk menyuarakan perasaan yang sulit diungkapkan,” imbuh Belen.
Middle Child
I woke up from my sleep
And looked in the mirror
Feels like a shadow
Tends to be silent
Grow, grow and throw away all the fear
Middle child you are strong
How can you survive? it’s because of yourself
Middle child you are cool
Just hide away, hide away
And always wrong
One day I will get out
Of this zone away from everything
I can feel free express myself
Grow, grow and throw away all the fear
Middle child you are strong
How can you survive? it’s because of yourself
Middle child you are cool
Just hide away, hide away
And always wrong
Hide away and always hide away
Hide away and always hide away
Hide away hide away hide away
Hide away and always hide away
Hide away and always hide away
Hide away hide away hide away
So what should we do now?
Pretend there’s nothing wrong
Wasn’t it yesterday? oooohh
Don’t blame yourself
You’re not wrong
You’re not wrong
You’re not wrooongggggg
Middle child you are strong
How can you survive? it’s because of yourself
Dibantu oleh Timothy Sasando sebagai produser dan Defendi sebagai co-produser, “Middle Child” memiliki lirik layaknya monolog Belen kepada dirinya sendiri di masa kecil hingga dewasa. Kata-kata menguatkan di tengah perasaan berkecamuk menjadikan lagu ini sangat personal bagi musisi ini. Setelah rekaman lagu tersebut selesai, Belen menunjukkannya pada kakak, adik, serta orang tuanya dengan disambut reaksi yang beragam.
“Kakak dan adikku sempat terkejut karena mereka nggak menyangka aku punya perasaan seperti yang aku ungkapkan di lagu ini. Tapi setelah mendengarkan dan memahami liriknya, mereka bilang mereka bisa relate juga, dan itu cukup menyentuh buatku,” ujar Belen.
Sedangkan saat diperdengarkan pada orangtuanya, selain merasa bangga pada putrinya, mereka juga reflektif saat mengetahui perasaan sang putri yang selama ini terpendam. “Secara tidak langsung, lagu ini membuka ruang diskusi yang selama ini belum pernah ada antara aku dan orang tuaku,” ucapnya.
Mengaku mudah untuk membangun kedekatan dan empati dengan sesama anak tengah, Belen mempersembahkan lagu “Middle Child” untuk semua orang di luar sana yang harus menguatkan diri walau hatinya terasa berat. Ia berharap lagu ini bisa membuat pendengarnya merasa dicintai dan dihargai serta diapresiasi atas segala jerih payah yang telah dilalui.
Tiap anak yang lahir di dunia berhak dimengerti dan dipahami, sama seperti anak tengah yang selalu dituntut untuk mengerti dan memahami orang lain. “Middle Child” bisa dinikmati lewat berbagai kanal digital favoritmu sejak 28 Februari 2025. (M1)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.