METRUM
Jelajah Komunitas

Perceraian Berisiko Kurangi Angka Harapan Hidup

PERCERAIAN merupakan hal yang tidak diinginkan oleh setiap orang. Terlebih, perceraian menjadi salah satu penyebab berkurangnya angka harapan hidup berdasarkan studi.

Dilansir dari Indian Express, kepuasan hidup yang lebih rendah di antara orang yang bercerai bisa membuat mereka lebih rendah beraktivitas fisik dan meningkatkan kecenderungan merokok.

Dua faktor tersebut merupakan penyebab angka harapan hidup berkurang berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Behavioral Medicine.

Hasil itu berdasarkan data studi kesehatan jangka panjang orang dewasa di atas usia 50 yang tinggal di Inggris. Penelitian ini mencakup tujuh gelombang data, yang dikumpulkan dari peserta setiap dua tahun dan dimulai pada 2002.

Studi ini melibatkan 5.786 peserta dan 926 orang dari jumlah itu telah bercerai, berpisah atau belum menikah kembali.

Para peserta melaporkan sendiri kepuasan hidup mereka, frekuensi olahraga dan status merokok. Fungsi paru-paru mereka dan tingkat peradangan juga diperiksa.

Setelah melacak kematian di antara para peserta selama penelitian, para peneliti menemukan bahwa populasi yang bercerai atau terpisah memiliki 46 persen lebih besar risiko kematian daripada rekan-rekan mereka yang masih menikah.

Hasilnya juga menunjukkan bahwa peserta wanita yang bercerai atau terpisah memiliki kepuasan hidup lebih rendah daripada peserta yang sudah menikah.

“Dalam banyak hal, ketika hubungan berakhir, kita kehilangan kendali sosial yang penting dari perilaku kesehatan kita,” ujar penulis utama Kyle Bourassa dari University of Arizona di AS.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa tak selamanya perceraian bisa berakibat buruk atau negatif bagi kehidupan kesehatan seseorang. Sebagai contoh, seseorang bisa meningkatkan kualitas hidupnya karena telah mengakhiri hubungan tidak sehat selama menikah. (M1)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.