METRUM
Jelajah Komunitas

Polusi Udara Bunuh 600.000 Anak Setiap Tahun

PENCEMARAN udara membunuh sekitar 600.000 anak-anak tiap tahun dan menyebabkan gejala mulai dari kehilangan kecerdasan hingga kegemukan dan infeksi telinga.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hal tersebut, Senin 29 Oktober 2018 lalu. Dalam laporannya, Who menyebut, tak banyak orangtua yang mampu berbuat sesuatu untuk mengatasi gejala-gejala itu.

Para orangtua hendaknya berusaha menghindari pencemaran udara di rumah dengan menggunakan bahan bakar yang kurang menimbulkan polusi untuk memasak dan pemanasan dan tidak merokok tapi guna mengurangi anak terpapar pencemaran lingkungan mereka hendaknya perlu melobi para politisi untuk guna membersihkan lingkungan.

“Pencemaran udara meracuni jutaan anak-anak dan membahayakan kehidupan mereka,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataannya seperti dilaporkan Reuters dan dikutip Antara.

Daerah-daerah terbesar di Asia, Afrika, dan Amerika Latin termasuk di antara wilayah yang paling buruk terkena dampak pencemaran udara.

“Ini tak bisa dimaafkan. Anak-anak seharusnya dapat menghirup udara bersih sehingga mereka dapat tumbuh dan memenuhi potensi penuh mereka.” Demikian pernytaan WHO dalam Laporannya yang berjudul “Prescribing Clean Air”

Maria Neira, Kepala Urusan Faktor Penentu Lingkungan Kesehatan WHO mengatakan, penemuan-penemuan yang mengkhawatirkan tersebut disorot dalam penelitian ini, termasuk bukti polusi yang menyebabkan kelahiran prematur dan kematian dini, juga penyakit-penyakit usia dewasa.

“Sesuatu yang juga kritikal ialah isu perkembangan syaraf. Bayangkan anak-anak kita akan memiliki IQ kognitif yang kurang. Kita berbicara tentang risiko yang akan dihadapi generasi baru yang punya IQ rendah. Ini tak hanya baru tetapi juga sangat mengagetkan,” ujarnya.

Sudah ada bukti jelas dan konsisten terkait hubungan antara pencemaran udara dengan media otitis atau infekasi telinga, dan obesitas.

Pencemaran udara juga dapat menyebabkan kanker, asma, pneumonia, paru-paru yang tak berfungsi baik, serta jenis-jenis infeksi pernafasan pada anak-anak.***

komentar

Tinggalkan Balasan