Puisi Pulo Lasman Simanjuntak: Telepon Bencana
Telepon Bencana
TELEPON bencana saya terima malam tadi usai kelelahan sterika listrik sampai halus berita-berita korupsi dan lagu partai politik baru dengan janji seperti suara anjing rabies yang sedang viral di media sosial
telepon bencana lalu berpesan untuk segera berangkat tepat pukul sepuluh malam naik transportasi kereta api cepat massal untuk menuju ke sebuah pegunungan es yang sedang pameran proyek konstruksi dengan meminjam dana talangan dari bank-bank di luar angkasa alam semesta
telepon bencana membuat saya marah, kesal dan nyaris bipolar karena esok hari saya harus mendendangkan lagu puisi sejarah masa lalu di sebuah gedung kesenian rakyat yang dibangun dengan setengah tubuh cacat dan nyaris lumpuh
telepon bencana pada akhirnya harus saya tutup dengan sel-sel otak besar dan kecil pecah berhamburan di dinding rumah dengan tiga musibah tertulis dalam puisi tempohari
telepon bencana tetap saja membuat saya bisa nyenyak tidur walaupun rekening bank telah diblokir dan angka statistik jumlah kemiskinan serta pengangguran di negeri ini terus terbang ke cakrawala sampai mencapai angka seribuan warga negara yang pindah kewarganegaraan
bagi kemiskinan dengan cuaca yang makin ekstrim
Jakarta, Selasa 11 Juli 2023
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.