Suhu AC Terlalu Dingin, Bisa Picu Bell’s Palsy
MUSIM kemarau tahun ini cukup panjang dan belum tahu kapan berakhir. Masyarakat sudah merindukan datangnya hujan. Betapa tidak? Kekeringan mulai melanda di beberapa wilayah. Warga mulai sulit mendapatkan air. Selain itu, suhu di siang hari begitu panas dan matahari begitu terasa menyengat. Tidak salah jika orang-orang lebih senang tinggal di dalam rumah dengan memasang penyejuk ruangan.
Namun, Anda harus berhati-hati. Suhu penyejuk udara (AC) ternyata bisa berbahaya bagi tubuh, apabila terlalu dingin. Suhu dingin ekstrem AC dapat memicu bell’s palsy atau kelumpuhan pada salah satu sisi otot wajah.
Seorang fisioterapis dari Canadian Specialist Hospital, Maria Kristina, kelumpuhan ini lebih umum dialami wanita hamil, penderita diabetes, dan HIV.
Namun, ada kemungkinan juga terjadi pada seseorang yang normal, apalagi jika ia sering pindah tiba-tiba dari suhu panas langsung ke dingin. “Transisi temperatur hangat di luar ruangan ke ruang dingin ber-AC harus dihindari,” ujar Kristina dikutip dari khaleejtimes.com.
Saat perubahan temperatur secara tiba-tiba, hal itu bisa mengaktifkan virus yang menimbulkan penyakit.
Proses kesembuhan dari bell’s palsy butuh waktu beberapa hari bahkan bisa bertahun. Bahkan, sekitar 10-30 persen ada yang tak bisa disembuhkan sama sekali.
Metode yang bisa digunakan untuk menyembuhkannya bisa menggunakan stimulasi elektrik untuk mengembalikan kekuatan otot.
Jika bell’s palsy dibiarkan, pasien tidak dapat menutup mata dengan sempurna, akibatnya pasien tidak bisa menghindari paparan cahaya atau debu.
Beberapa gejala bell’s palsy biasanya terasa di sekitar rahang dan belakang telinga, sakit kepala, indera pengecap melemah, kelumpuhan pada salah satu sisi wajah, otot wajah pada kelopak, dan kepala pening. (M1)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.