METRUM
Jelajah Komunitas

Di Tengah Perebakan Corona, Indonesia Timur Gelar 2 Acara Akbar

KETIKA banyak negara mengambil sejumlah langkah serius untuk mencegah perebakan virus corona, termasuk menutup sementara (lockdown) kota, meliburkan seluruh sekolah dan kantor, serta mengurangi operasi fasilitas publik, dua acara akbar justru dilangsungkan di bagian timur Indonesia.

Yang pertama adalah “Ijtma Dunia Zona Asia 2020” di kompleks Pesantren Darul Ulum, desa Niranuang, kecamatan Bontomarannu, kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang hingga Rabu malam (18/3/2020) dihadiri lebih dari delapan ribu orang, termasuk 400-an warga asing.

Berdasar informasi yang dihimpun VOA dari berbagai pihak, warga asing itu berasal dari sembilan negara, yaitu Pakistan, India, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Timor Leste, Bangladesh, Filipina dan Arab Saudi. Seluruh warga asing ini diketahui datang lewat Makassar.

Sedangkan sebagian besar jemaah Indonesia berasal dari berbagai provinsi di Sulawesi, yang mencapai hampir dua ribu orang; dan dari Jawa Tengah yang mencapai hampir 1.200 orang. Diperkirakan total jemaah yang akan hadir dalam acara seperti tabligh akbar di Kuala Lumpur dua minggu lalu itu, mencapai lebih dari sepuluh ribu orang.

Bupati Gowa: Panitia Setuju Persingkat Acara Jadi Satu Hari

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan kepada VOA Rabu malam mengatakan, sudah berupaya keras membujuk panitia untuk menangguhkan acara itu, tetapi tidak membuahkan hasil.

“Sementara membubarkan mereka yang sudah datang, yang hingga malam ini jumlahnya sudah mencapai 8.000 orang, tentu tidak mungkin. Apalagi ini acara berkenaan dengan agama, yang pastinya sangat sensitif,” paparnya.

Kapolda Sulsel lewat pernyataan tertulis sudah meminta pania untuk menagguhkan acara dan menyerukan warga untuk tidak hadir, tetapi gagal. (Foto courtesy: Polda Sulsel)
Kapolda Sulsel lewat pernyataan tertulis sudah meminta pania untuk menagguhkan acara dan menyerukan warga untuk tidak hadir, tetapi gagal. (Foto courtesy: Polda Sulsel)

Namun Adnan menegaskan, bahwa panitia sudah berjanji akan mengadakan pertemuan selepas sholat Subuh Kamis pagi (19/3/2020) untuk mempersingkat acara Ijtima Dunia Zona Asia 2020 itu.

“Jika sebelumnya acara dilangsungkan selama lima hari, maka kini kami minta acara selesai Kamis pagi. Mereka akan merembukkan dulu. Besok pagi saya bersama Gubernur Sulawesi Selatan dan aparat akan datang untuk mengawal berakhirnya acara itu dan memastikan para peserta kembali ke daerah masing-masing,” tambahnya.

Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menegaskan tidak pernah memberi ijin pelaksanaan kegiatan itu, tetapi tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah atau membubarkan pelaksanaannya. Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe lewat pernyataan tertulis mengatakan telah meminta panitia untuk menunda dan menyerukan kepada warga untuk tidak menghadirinya, tetapi tidak diindahkan.

Acara di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan di Kuala Lumpur, Malaysia, diselenggarakan oleh kelompok yang sama, yaitu Tablighi Jama’at, kelompok Muslim yang mendorong penyebarluasan dan penguatan agama lewat cara dakwah. Acara di Kuala Lumpur terbukti menjadi sumber penularan virus korona, setelah sedikitnya 41 warga Malaysia yang menghadiri acara itu positif terjangkit virus tersebut. Tiga WNI juga dilaporkan tertular.

Penahbisan Uskup di Ruteng Juga Dihadiri 6.000 Orang

Acara akbar lain, dilangsungkan di bagian timur Indonesia, dan menarik ribuan orang, adalah pentahbisan uskup Ruteng, di Kepulauan Flores, dan Semana Santa di Larantuka, ibu kota kabupaten Flores Timur. Kedua acara yang dihadiri oleh sedikitnya enam ribu orang itu berlangsung di Nusa Tenggara Timur.

Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo lewat pesan teks kepada VOA mengatakan ikut menghadiri acara itu, tetapi tidak menjawab ketika ditanya tentang potensi terjadinya perebakan virus dalam acara tersebut.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebagaimana dikutip sejumlah media lokal, mengatakan telah meminta pemeritah kabupaten Manggarai dan Keuskupan Ruteng untuk mengawasi dengan ketat pelaksanaan acara itu. Tetapi ia tidak dapat mencegah pelaksanaannya.

Satgas Penanganan Virus Corona Berupaya Tangani Acara Akbar Seperti Ini

Dihubungi melalui telpon apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terulangnya pelaksanaan acara yang mengumpulkan banyak orang seperti di Gowa dan Flores, Ketua Satgas Penanganan Virus corona di Indonesia Letjen. TNI Doni Monardo kepada VOA menjawab singkat, “Sedang diupayakan” tanpa merinci lebih jauh upaya yang dimaksudnya. (M1-VOA/em/ka)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.