Dunia Sepeda dan Harapan Baik di Tahun 2021
TAHUN 2020 merupakan tahun sulit menjalani kehidupan yang dialami sebagian besar umat manusia hampir di seluruh belahan dunia, dimana banyak sektor kehidupan terhenti seiring mewabahnya virus corona ke banyak negara.

Demikian halnya aktivitas bersepeda menjadi salah satu kegiatan yang turut terdampak adanya wabah pandemi virus corona. Semua agenda bersepeda, baik yang skala kecil maupun besar terhenti, ditunda, hingga dibatalkan.
Meski demikian, selalu ada hikmah di balik peristiwa. Saat masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakukan, ada banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh sebagian pegiat sepeda, seperti kampanye di rumah saja sambil beraktivitas positif, kampanye lawan covid-19 di media sosial, dan aksi sosial penggalangan bantuan untuk garda terdepan penanganan covid-19 serta untuk masyarakat terdampak.
Selain itu, banyak dilakukan kegiatan webinar tentang bersepeda di masa pandemi yang dilaksanakan berbagai pihak dengan menghadirkan para pakar kesehatan dan olah raga, pegiat sepeda, praktisi, dan pemerintah.
Pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal, terdapat fenomena euforia bersepeda di masyarakat, baik yang sudah biasa bersepeda maupun yang baru. Hal ini memicu menggeliatnya ekonomi jual beli sepeda berikut aksesorisnya, kegiatan bersepeda dengan konsep virtual, adanya turun tangan pemerintah dan lain sebagainya.
Bahkan di beberapa kota, komunitas sepeda dan para pegiat sepeda melakukan pembuatan lajur sepeda sementara yang didukung pemerintah setempat, membuat kajian rute lajur sepeda harian, dan kampanye sosialisasi peraturan kementerian perhubungan tentang keselematan pesepeda di jalan.
Tak hanya itu, gairah bersepeda di masa new normal juga mendapat perhatian positif dari beberapa korporasi, lembaga, dan lainnya untuk dapat berkolaborasi dalam program yang tengah diusung.

Kondisi tersebut diiringi sorotan yang begitu gencar dari masyarakat terhadap aktivitas bersepeda dan pesepeda. Sayangnya, berita-berita miring tentang prilaku sejumlah pesepeda yang keliru lebih diangkat, bahkan hingga viral.
Namun sebagian pesepeda lain tak bergeming dengan berita-berita tersebut. Mereka tetap bersepeda tertib dan beretika, mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan bersepeda, serta terus berjuang mengkampanyekan kebaikan-kebaikan bersepeda untuk menunjukkan bahwa tidak semua pesepeda berperilaku keliru.
Lebih jauh, banyak topik-topik hangat yang dibicarakan para pegiat sepeda, salah satunya adalah tentang pro kontra pesepeda boleh memasuki jalan layang (fly over) dan kritikan terhadap pemerintah terhadap pembangunan-pembangunan jalan layang yang keberadaannya dinilai bukan merupakan solusi kemacetan.
Asa di tahun 2021
Pada penghujung tahun 2020 di beberapa kota terjadi peningkatan kembali kasus orang yang terpapar virus corona. Hal ini membuat masyarakat pasrah, bingung, dan shock saat pemerintah setempat kembali menyatakan wilayahnya berada di zona merah dan zona hitam serta menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara parsial hingga pergantian tahun.
Banyak agenda kegiatan bersepeda yang kemudian ditunda, meski masih ada sebagian kecil pegiat sepeda yang tetap melaksanakannya. Pelaksanaanya, masih ada yang abai, namun ada pula yang sudah menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan.
Rencananya, mulai bulan Januari 2021 vaksin covid-19 segera digulirkan pemerintah pusat. Harapannya, semoga vaksin ini benar-benar ampuh dalam membunuh virus corona sehingga masyarakat tenang, khususnya para pesepeda dan biasa melaksanakan aktivitas bersepeda dengan penuh semangat dan ceria tanpa diliputi rasa ketakutan dan kebingungan.
Kita berharap Tahun 2021 ini pandemi segera berakhir. Tidak ada lagi virus yang “membunuh” seluruh sektor kehidupan di jagat raya ini. Semoga bumi semakin baik dan sehat. Tetap semangat, waspada dan jaga kesehatan. Bersepeda memang baik, menjaga diri lebih baik. Salam boseh dan go green! (Cuham, Berspeda Itu Baik)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.