HUT Ke-13 Kampung Film Black Team, Meriah dengan Peluncuran Film Baru

KOTA BANDUNG (METRUM) – Suasana Auditorium Lantai 3 Bandung Creative Hub tampak semarak pada Rabu 11 Juni 2025, saat Kampung Film Black Team merayakan ulang tahunnya yang ke-13. Dalam perayaan yang penuh semangat ini, komunitas film asal Kota Bandung tersebut secara resmi meluncurkan dua film terbaru mereka yang berjudul “Ahli Waris” dan “Hantu Jadul”.

Kampung Film Black Team merupakan sebuah komunitas pembuat film muda yang terbentuk pada tahun 2012 dan bermarkas di Jalan Cipamokolan Kolot, Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.

Selama lebih dari sepuluh tahun, kelompok ini menjadi ruang kreatif bagi kalangan muda untuk berkarya di bidang perfilman, sekaligus menggunakan seni sebagai media pemberdayaan masyarakat setempat.

Acara tersebut juga dihadiri anggota DPR RI, Jihan Fahira, yang memberikan penghargaan atas konsistensi dan semangat berkarya para anggota Kampung Film Black Team.

Dalam sambutannya, Jihan menyampaikan harapan agar komunitas ini terus belajar dan berkarya lebih luas. “Berkreasilah terus, karena awalnya saja sudah luar biasa. Dengan peralatan yang terbatas, mereka mampu membuat film yang bermutu. Ini bukan hanya soal kreatif, tapi juga menyampaikan pesan kebaikan. Semoga dapat menjadi teladan bagi generasi muda lain,” ujar Jihan Fahira.

Selain peluncuran dua film unggulan, kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan penayangan film-film lain karya Kampung Film Black Team, seperti “Laskar Wanita Indonesia”, “Penari Kreatif”, dan “Bersenam Senam Dalam Pinjaman.”

Masing-masing film menonjolkan kisah dan nuansa lokal, disajikan secara kreatif dan menyentuh, yang mencerminkan semangat komunitas ini untuk terus berkarya di tengah segala keterbatasan.

Perayaan ulang tahun ke-13 menjadi momentum penting bagi Kampung Film Black Team demi mengukuhkan perannya sebagai sebuah komunitas film independen yang bukan hanya aktif berkarya, tapi juga mampu memberikan inspirasi.

Berkat kerja sama dan dukungan masyarakat, mereka membuktikan bahwa film dapat lahir dari sebuah perkampungan dan bergema lebih luas. (M1)***

komentar