METRUM
Jelajah Komunitas

Persib Fokus Menghadapi Laga Selanjutnya

Usai Ditekuk Persebaya 1-4

AMBISI Persib untuk kembali ke posisi puncak klasemen sirna, setelah Maung Bandung gagal meraih kemenangan akibat dikalahkan tamunya, Persebaya Surabaya dengan skor 1-4, pada pekan ke-26 Liga 1 2018, di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (20/10/2018).

Kendati demikian, Persib Bandung bertekad untuk fokus menghadapi laga selanjutnya melawan PSM Makassar. Skor tersebut merupakan ke­kalahan terbesar Persib di bawah asuhan Roberto Carlos Mario Gomez. Sebelumnya, saat kedua tim bertemu di putaran pertama, Pangeran Biru mampu mengunci kemenangan 4-3, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, sekaligus memastikan Persib menjadi juara paruh musim. Dengan hasil ini, Persib ber­ada di peringkat kedua dengan nilai 45 hasil dari 13 kali me­nang, 6 kali imbang, dan 7 kali kalah.

Persebaya sukses memperbaiki peringkatnya dengan naik ke posisi ke-12 klasemen sementara menggeser Sriwijaya FC dan Persela Lamongan. Pada pertandingan selanjutnya, Persib akan bertandang ke Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, saat dijamu oleh PSM Makassar.

Hasil tiga poin di kandang Persib, setidaknya bisa membuat persebaya bernapas lega lantaran peta persaingan di papan bawah sangat ketat. Hal itu juga menjadi kemenangan kedua Djadjang Nurdjaman di kandang Persib, setelah pertama saat menukangi PSMS mampu menang 2-1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, saat babak penyisihan Piala Presiden 2018.

Pada laga usiran kedua ini, Persib hanya mengandalkan pemain gelandang untuk menembus pertahanan Persebaya. Hasilnya, beberapa kali Maung bandung dibuat kesulitan khususnya saat babak kedua, tatkala tim Bajul Ijo tidak memberikan ruang gerak yang le­luasa kepada tim tuan rumah.

Persebaya mampu membuka keunggulan setelah penjaga gawang Persib, Muhammad Natshir Fadhil Mahbuby membuat kesalahan dengan melakukan pelanggaran terhadap pemain Persebaya pada menit ke-16 di kotak penalti. Wasit pun menunjuk titik penalti.

Irfan Jaya yang ditunjuk sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan baik. Bola sepakannya gagal diantisipasi oleh kiper Persib yang akrab dipanggil Deden Natshir, mem­buat Persebaya unggul 1-0. Hal tersebut tidak berlangsung lama. Persib bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui gol yang dicetak oleh Febri Hariyadi pada menit ke-19, setelah memanfaatkan tendangan sudut Ghozali Muharam Siregar. Persib sebenarnya mendapat dua peluang emas di babak pertama. Akan tetapi, peluang tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik.

Petaka justru terjadi tiga menit jelang babak pertama ­usai. Fandi Eko Utomo men­cetak gol kedua untuk Persebaya, setelah memanfaatkan kesalahan lini belakang Persib. Skor 2-1 bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Persib justru dibuat tidak berkutik. Persebaya yang sempat kesulitan di babak pertama, mampu menguasai jalannya permainan. Hasilnya, pada menit ke-77, Persebaya semakin unggul, setelah Fandi Eko Utomo kembali membobol gawang yang dijaga Deden Natshir. Skor pun berubah menjadi 3-1 untuk Persebaya.

Meski tertinggal dua gol, Persib coba untuk memperkecil ketertinggalan. Namun, dua peluang emas yang diciptakan kembali gagal dimanfaatkan dengan baik. Menit ke-80, Persebaya semakin unggul ketika Osvaldo Haay mampu melesakkan bola ke gawang Persib. Skor berubah menjadi 4-1. Di sisa pertandingan, Persib tidak mampu memanfaatkan peluang, hingga akhirnya me­nyerah 1-4.

Jadi pelajaran

Pelatih Kepala Persib Roberto Carlos Mario Gomez me­ngatakan, ia tidak memahami mengapa wasit memberikan penalti. Karena dari peng­amatannya, Deden melakukan penyelamatan yang bersih dan tidak melakukan pelanggaran.

“Tidak tahu mengapa ada penalti itu, saya tidak paham. Kita ingin berjuang pasti selalu ada kendala baik dari federasi, komite disiplin, dan beberapa wasit,” tuturnya seusai pertandingan. Dia menambahkan, hasil buruk ini telah dilupakan dan menjadi pelajaran serta evaluasi untuk pertandingan selanjutnya yang akan sangat penting. Soalnya, laga menghadapi PSM Makassar akan menjadi penentu bagi Persib untuk memperkecil selisih poin.

Gomez mengatakan, masalah yang dihadapi pada pertanding­an kali ini adalah banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh pemainnya. Akibatnya, Persebaya bisa memanfaatkan kesempatan itu dengan baik.

“Tidak, bukan mengenai pemain lawan. Problem kita adalah kesalahan. Ketika Anda melakukan kesalahan maka gol akan datang. Kesalahan normal itu tidak akan terlalu ber­dampak, tetapi kalau melakukan kesalahan besar, maka akan ­berakhir dengan gol,” katanya.

Pelatih asal Argentina tersebut menambahkan, menghadapi PSM Makassar, ke­kuatan Persib kembali pulih se­iring dengan bisa bermainnya Oh In-kyun, Jonathan Jesus Bauman, dan Patrich Wanggai.

“Ketiganya pemain bagus. Sekarang kita lupakan keka­lahan ini dan fokus untuk menghadapi PSM Makassar, karena akan menjadi pertandingan yang sangat besar dan penting untuk kita,” ujarnya.

Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman meng­ucapkan rasa bersyukur dan mengapresiasi kerja keras para pemain yang tampil maksimal hingga akhirnya bisa memenuhi target tiga poin.

“Kita butuh poin karena semakin ketat persaingan di zona degradasi. Dengan kemenangan ini kami bisa kembali bernapas dengan lega untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Para pemain luar biasa dapat menunjukan fighting spirit dan disiplin walau sempat kecolongan satu gol di babak pertama,” ucapnya.

Pelatih yang akrab disapa Djanur ini membeberkan me­ngenai strategi yang diterapkan. Sebagai pelatih, ia telah mempelajari kekuatan dan kelemah­an lawan. Namun, begitu juga dengan Persib pastinya telah mempelajari kekuatan Persebaya, hingga di pertandingan tersebut sama-sama kuat.

“Ini semua berkat kerja keras pemain di lapangan. Mereka telah menjalankan instruksi yang telah direncanakan sebelumnya dan alhamdulillah berjalan dengan lancar,” tutur Djanur. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

komentar

Tinggalkan Balasan