BERPIKIR ditindaklanjuti dengan berbuat. Klop sudah. Kegiatan berpikir penting untuk merumuskan, tetapi bila tidak diwujudkan menjadi langkah nyata percuma. Anak-anak muda Tasikmalaya, bergabung untuk menghayati peran sebagai warga. Gerbong-gerbong komunitas bermunculan.
Kantung-kantung komunitas yang tumbuh di kota, menjadi pertanda kepedulian warganya. Geliat itu pertanda bagus yang harus diapresiasi semua kalangan. Lupakan kepentingan-kepentingan bendera sebagai penanda kelompok masing-masing. Saatnya bergerak dengan menanggalkan kepentingan sesaat itu.
Gerbong-gerbong harus bergerak secara simultan dan kontinyu dengan resultan yang lebih besar. Hilangkan siapa aku dan kami, gelorakan inilah kita.
Aksi pungut sampah sepanjang Jalan HZ. Mustofa, Minggu (8/9/2014) tempo hari, salah satu gerakan kultural yang bisa mendorong perubahan. Kemampuan untuk mengelola isu sentral gerakan komunitas harus dipertajam, agar keberlangsungan gerakan kultural yang melibatkan berbagai komunitas kreatif bisa dipertahankan.
Tasik Creative City Forum (TCCF) yang digagas beberapa komunitas di Tasikmalaya diharapkan bisa menjadi lokomotif yang bisa menarik gerbong-gerbong komunitas.
Bila saluran aktivitas yang sudah bermekaran di kantung-kantung komunitas kreatif bersinergi dan diwadahi, bisa melahirkan energi yang lebih besar. Resultan gerakan yang tersebar di komunitas akan lebih bergema.
Relawan Orang Kreatif Pungut Sampah Tasik (#Rokpungsat), salah satu gerakan yang bisa menyatukan. Faktanya, beberapa komunitas yang eksis di Tasikmalaya bisa turut andil dalam gerakan itu. Di antaranya, Komunitas Buku Tasik, Paguyuban Pengusaha Muda Tasikmalaya, Berbagi Nasi, Green Society, Japan Fans Tasik, Mojang Jajaka, Movie Holic, Komunitas Indonesia Sejahtera, CISC, Kaskus Regional Tasik, Stand Up Comedy dan Penggemar Fotografi Tasik.
Kali ini Komunitas Wisata Kuliner Tasikmalaya (KWKT) berkesempatan menjadi koordinator dalam acara perdana #Rokpungsat itu.
Gerakan itu sekaligus mengukuhkan kumpulan orang kreatif yang tidak asyik sendiri. Bergerak bersama dan setiap aktivitas yang dilakukan langsung dirasakan masyarakat. Langkah kreatif bisa dilakukan dari hal kecil, di antaranya memungut sampah di jalan, dan itu langkah besar. Langkah kultural.(M2)***