METRUM
Jelajah Komunitas

Sehatkah Air Hujan?

AIR hujan terus turun di sebagian wilayah Indonesia hingga menggenang dan mengakibatkan banjir. Akibat banjir, ketersediaan air bersih menjadi sulit didapatkan karena bercampur dengan air sungai. Tak sedikit warga yang menampung air hujan untuk dikonsumsi, padahal menurut ahli, itu tidak baik.

Pakar kesehatan masyarakat dari Universitas James Cook Australia, Michael Oelgemoeller mengatakan bahwa air hujan yang ditampung berpotensi menyebabkan masalah gangguan pencernaan.

“Air hujan bisa digunakan untuk mencuci piring, toilet atau menyiram tanaman tapi untuk diminum, masyarakat harus hati-hati,” ujar Michael dikutip dari laman abc.net.au, Jumat 9 Februari 2018 lalu.

Selain itu, menurut peneliti dari Universitas Flinders, Kirstin Ross, yang baru-baru ini meneliti kualitas air hujan di penampungan air hujan Adelaide mengatakan, air hujan bukan pilihan sumber air yang tepat untuk dijadikan air minum.

Hal itu disebabkan air hujan masih terdeteksi kuat mikro-organisme yang berasal dari polusi asap, kotoran burung, hingga bahan tempat penampungan air yang digunakan.

Maka dari itu, Ross senada dengan Michael agar masyarakat tidak meminum air hujan. Namun, jika air hujan adalah satu-satunya pilihan, Ross menekankan agar tempat penampungannya bersih dan dimasak terlebih dahulu.

“Pada usia berisiko seperti orang tua dan anak-anak, infeksi bakteri E. coli dari hujan misalnya, bisa berakibat fatal,” kata Ross.(M1)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.