KABUPATEN Majalengka adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang perlahan mulai ramai karena beberapa pembangunan dan keindahan alamnya yang menjadi daya tarik wisatawan dari kota lain di Jawa Barat. Siapa sangka di sebuah kota kecil yang perlahan mulai ramai karena keindahan alamnya ini mempunyai klub sepak bola yaitu PERSIMA Majalengka, meskipun tidak setenar PERSIB, PERSIJA, PERSEBAYA, atau AREMA.
PERSIMA Majalengka adalah klub sepak bola asli dari Kabupaten Majalengka yang rutin mengikuti Liga Indonesia meskipun berada di kasta terendah sejak era-2000an.
Sejak mengikuti liga, PERSIMA Majalengka belum menuaikan sebuah prestasi yang berarti. Melihat kondisi PERSIMA yang seperti itu membuat gairah sepak bola di Majalengka ini kurang meriah, karena PERSIMA sendiri bisa dikatan sebagai barometer sepak bola Majalengka bagi sebagian orang dan tim-tim kecil di beberapa wilayah. Hal tersebut membuat masyarakat lebih tertarik untuk mendukung atau sekadar menonton tim luar kota yang mempunyai segudang prestasi dan sering mengukir sejarah di kancah sepak bola Indonesia.
Kondisi yang kurang bergairah tersebut juga dipengaruhi media lokal yang kurang dalam memberitakan klub lokal, karena memang harus diakui bahwa PERSIMA kurang mempunyai nilai jual.
Sebelum tahun 2017, sepak bola Majalengka ini terasa hambar, kompetisi lokal seperti pertandiangan atau kompetisi antarsekolah saja hanya sebagian sekolah yang sudah memiliki supporter untuk mendukung tim sekolahnya bertanding. Ketika tim-tim sekolah yang belum memiliki kelompok supporter bertanding, sudah dipastikan pertandingan itu sepi tidak ada keramaian dan nyanyian-nyanyian dukungan seperti supporter sepak bola pada umumnya. PERSIMA belum mempunyai supporter yang mendukung dengan loyal saat PERSIMA bertanding. Meski ada, tapi tidak meriah dan gila seperti bobotoh PERSIB atau supporterPERSIJA.
Pada 8 Agustus 2017, sekumpulan pemuda dari beberapa wilayah membentuk sebuah kelompok dan menyatakan bahwa mereka adalah supporter PERSIMA Majalengka. Barama Boys atau Baraya Persima lahir pada hari itu dan perdana mendukung dan menyaksikan PERSIMA Majalengka melawan Al Jabar FC di Stadion Bima Kota Cirebon dalam pertandingan Liga 3 Jawa Barat.
Pada awalnya, kelompok suppoerter ini terhitung jari yang menonton dan mendukung langsung ketika pertandingan, akan tetapi seiring berjalannya waktu, sampai sekarang jumlah orang yang menyatakan dirinya Barama mulai banyak dan tersebar di beberapa wilayah. Bahkan, di beberapa daerah sudah menyatakan diri dan membentuk kelompok kecil di bawah naungan Barama agar lebih terorganisir dalam melakukan pergerakannya.
Terbentuknya Barama adalah sebuah awal dari kebangkitan gairah sepak bola Majalengka yang sebelumnya biasa-biasa saja. Barama selalu setia mendukung PERSIMA kemanapun PERSIMA bertanding. Bukan hanya mendukung dengan cara menonton langsung dan menyanyikan chant-chant yang penuh semangat, Barama juga selalu menyisihkan sebagian keuntungan dari penjualan merchandisenya untuk membantu keuangan PERSIMA.
Selain itu, Barama juga selalu ikut serta dalam beberapa kegiatan sosial. Terbaru, pada April 2020 lalu ketika semua dunia dilanda pandemi Covid-19 Barama ikut menyumbangkan sebagian keuntungan dari penjualan atribut PERSIMA dan merchandisenya untuk membantu rumah sakit di Majalengka dalam menangani wabah corona.
Pada kesempatan lain, Barama juga membuat sebuah karya seni seperti mural pada tembok-tembok kosong di beberapa titik dengan mengusung tema PERSIMA Majalengka yang bertujuan untuk memperindah tempat yang sebelumnya terlihat kumuh dengan karya seni dan tentunya memperkenalkan klub sepak bola lokal PERSIMA Majalengka agar lebih dikenal banyak orang.
Pergerakan Barama terhadap PERSIMA dan beberapa kegiatan sosial membuat banyak orang tertarik untuk mencari tahu dan kemudian bergabung dengan Barama. Sejak Tahun 2017 sampai sekarang, tidak tampak lagi ketika PERSIMA bermain tidak ada nyanyian penyemangat atau tidak ada sorak gembira ketika PERSIMA mencetak gol dan meraih kemenangan, dan kritik dilontarkan oleh Barama ketika PERSIMA dalam kondisi yang tidak baik.
Setelah lahirnya Barama, mulai banyak yang peduli terhadap sepak bola lokalnya. Masyarakat Majalengka ketika PERSIMA bertanding mulai banyak yang menonton pertandingannya, hampir semua sekolah menengah tingkat atas memiliki kelompok supporter untuk mendukung tim sepak bola sekolahnya, atribut-atribut PERSIMA laku keras dan segala informasinya sangat mudah didapatkan.
Seiring berjalannya waktu, meski PERSIMA Majalengka belum meraih prestasi yang berarti di kompetisi nasional, PERSIMA semakin dikenal dan mulai didukung banyak orang. Lahirnya Barama Boys atau Baraya PERSIMA adalah sebuah kebangkitan gairah sepakbola Majalengka yang penuh semangat. Dengan lahirnya gairah dan semangat baru sepak bola Majalengka, semoga klub lokal kebanggan masyarakat ini bisa menorehkan prestasi membanggakan di kemudian hari. (Egi Sulistiadi/JT)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.