METRUM
Jelajah Komunitas

Dahulu Orang Lebih Mudah Sebut Odol Dibanding Tandpasta

SAAT kecil, mungkin kamu masih ingat nasihat dokter gigi yang sering menganjurkan agar rajin menggosok gigi minimal 2 kali sehari dengan menggunakan pasta gigi.

Tujuan rajin menggosok gigi agar gigi sehat tak berlubang, putih dan membantu mengurangi bau mulut. Pasti kamu juga tahu tentang pasta gigi yaitu sejenis pasta atau krim yang digunakan untuk membersihkan gigi.

Nah, jika kita bicara soal pasta gigi, dari sekian banyak merek pasta gigi di Indonesia, Odol adalah nama yang paling sering disebut atau terngiang di kepala orang-orang Indonesia. Padahal Odol adalah nama merek pasta gigi dan sudah puluhan tahun tidak beredar lagi di Indonesia.

Odol di masa lalu adalah merek milik perusahaan Jerman yang didirikan Karl August Lingner (1861-1916), bernama Dresden Chemical Laboratory Lingner. 

Odol memproduksi obat perawatan gigi baik berupa obat kumur atau pasta gigi, saat itu telah dijual di lebih dari 20 negara, termasuk Negeri Belanda, lalu dibawa bangsa Belanda ke Hindia Belanda, yang kini dikenal dengan nama Indonesia.

Seperti layaknya dengan istilah-istilah bahasa Belanda lainnya, kala itu masyarakat di Nusantara kesulitan untuk mengucapkan kata “Tandpasta” (tand = gigi), alhasil, diambillah jalan termudah dengan menyebut nama merknya, yaitu ’odol’.

Keberadaan ‘odol’ kala itu mampu menggeser pemakaian tumbukan batu-bata merah yang terbuat dari tanah liat dan bubuk buah pinang (areca nut) yang kala itu masih banyak digunakan penduduk Nusantara untuk menggosok gigi.

Sementara, di Amerika Serikat, penggunaan pasta gigi krim seperti yang sekarang kita gunakan baru ditemukan pada abad ke-19. Perusahaan Colgate yang ada di Amerika Serikat adalah perusahaan pertama yang memproduksi pasta gigi bentuk krim. Perusahaan ini didirikan oleh William Colgate.

Nah, jika kita menelusuri sejarah pasta gigi, ternyata sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu lewat peradaban Mesir Kuno. Ketika itu masyarakat Mesir Kuno membuat pasta gigi dengan bahan terbuat dari campuran kuku lembu jantan yang dihancurkan, tepung, batu apung, dan debu dari cangkang telur yang telah dibakar. Saat itu sikat gigi juga belum ditemukan, jadi membersihkan gigi pun dengan menggunakan jari-jari tangan.

Selain pada masa peradaban Mesir Kuno, ternyata orang-orang Persia juga menciptakan ramuan sejenis untuk membersihkan gigi. Cuma bedanya, mereka menambahkan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan untuk membuat pasta gigi bubuk. Penemuan bangsa Persia ini tercantum dalam naskah kuno, sekitar 1000 tahun lalu.(Mak Vey van Driel)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.