METRUM
Jelajah Komunitas

Enam Tradisi Unik Membangunkan Sahur di Berbagai Negara

RAMADAN selalu jadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Menyambut Ramadan dengan penuh suka cita, jadi kebahagiaan tersendiri bagi banyak orang. Termasuk menghadirkan kembali tradisi-tradisi yang hanya dilakukan saat Ramadhan.

Selain terdapat tradisi buka bersama, aktivitas di bulan Ramadan yang juga kerap dilakukan adalah saling membangunkan sahur. Tradisi ini bisa dibilang hampir ada di setiap kota di berbagai negara, dan pastinya ada juga di Indonesia. Ternyata kini remaja zaman now di Indonesia punya cara unik membangunkan sahur. Oke, kita mulai dari Albania terlebih dahulu.

Lodra/kemanaajaboleh.com

1. Lodra – Albania

Umat muslim Albania terutama di Kota Shkoder sangat terkenal memiliki tradisi di bulan Ramadan yang sangat unik. Biasanya, selama satu bulan penuh saat Ramadan, mereka akan turun ke jalan sambil memainkan Lodra. Lodra adalah alat musik drum yang terbuat dari kulit kambing.

Warga muslim di daerah tersebut sengaja mengundang para pemain lodra untuk membangunkan sahur dengan memainkan balada tradisional bersama-sama. Warga kota Shkoder sudah sejak lama memiliki cara unik memainkan lodra ini untuk membangunkan warga guna melaksanakan sahur.

Warga Shkoder juga sering memberi para pemain Lodra sejumlah uang dan memberikan tawaran untuk makan sahur bersama. Tradisi ini juga tidak hanya di waktu sahur, tapi berlaku juga ketika memasuki waktu berbuka puasa.

2. Davuls – Turki

Saat sahur di Turki, ada sekitar 2.000 Davuls atau drum khas Turki yang akan berkeliling ke segala penjuru kota untuk membangunkan sahur. Budaya ini sudah ada sejak kekaisaran Ottoman. Setiap kali pemain drum ini bertugas untuk membangunkan warga sahur, mereka akan mengenakan pakaian tradisional khas kekaisaran Ottoman

Warga yang rumahnya dilalui para pemain Davuls biasanya akan memberikan tip kepada pemain dram tersebut. Namun, tak jarang pula warga muslim mengundang mereka untuk melaksanakan ibadah sahur bersama sebagai balasan karena sudah dibangunkan untuk sahur.  

Seheriwalas/timesofindia.com

3. Seheriwalas – India

Di India ada orang yang khusus bertugas untuk membangunkan sahur yang biasa disebut “Seheriwalas” atau Zohridaars”. Mereka akan mengelilingi jalan-jalan di kota India sambil menyanyikan lagu pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

Seheriwalas akan mulai mengelilingi kota dan membangunkan sahur pada pukul 02.30 dini hari sambil membawa tongkat. Tongkat ini akan digunakan untuk mengetuk pintu rumah warga muslim untuk membangunkan mereka sahur.

Tradisi ini masih dilakukan dan masih lestari di kota Old Delhi, India. Setiap orang akan bersuka cita untuk melakukan tradisi ini sambil mengundang para Seheriwalas untuk melakukan sahur bersama di rumah mereka.

4. Nafar dan Tebbal – Maroko

Membangunkan orang sahur di Maroko dilakukan dengan 2 tradisi yaitu Nafar dan Tebbal. Sama-sama membangunkan orang sahur namun dengan alat musik yang berbeda. Nafar berarti orang yang membangunkan sahur dengan menggunakan terompet kecil, sedangkan Tebbal berarti membangunkan sahur menggunakan drum.

Para pemain Nafar dan Tebbal akan mengenakan pakaian tradisional yang disebut Gandora saat melaksanakan tugasnya membangunkan warga untuk santap sahur.

Kegiatan ini dilakukan secara turun temurun oleh warga muslim yang tinggal di Maroko. Kedua cara membangungkan sahur langsung dipilih oleh beberapa komunitas lokal secara langsung. Lalu, mereka akan mulai turun ke jalan di waktu sahur sambil memainkan terompet dan drum yang mereka gunakan. 

  Mesaharaty /Arabiya.net

5. Mesaharaty – Mesir

Dalam bahasa Indonesia, kata Mesaharaty berarti Pemanggil Sebelum Fajar. Dalam tradisi ini, seorang laki-laki dengan pakaian tradisional Mesir akan berkeliling desa dan kota pada dini hari. Seorang mesaharaty akan menabuh drum dan menyanyikan lagu religi untuk membangunkan orang melaksanakan sahur.

Sedangkan, beberapa desa di Mesir menyebut hal ini sebagai “AL-Tabbeil” atau si penabuh drum. Al-Tabbeil juga memiliki tugas yang sama yaitu akan berjalan mengelilingi kota dengan menabuh drum sambil mengetuk pintu rumah warga muslim.

Tradisi Mesaharaty dan Al-Tabbeil masih terus dilakukan di kota Mesir. Masih banyak warga yang mengharapkan kedua orang ini berkeliling untuk membangunkan mereka di waktu sahur. Hal ini sangat positif dan membuat ibadah mereka selalu taat ketika di bulan Ramadan. 

6. Ala Hooligan – Indonesia

Biasanya di Indonesia tradisi membangunkan sahur dilakukan dengan berkeliling lingkungan sambil memukul kentongan atau alat musik pukul maupun bedug, sambil meneriakkan kata sahur…sahur…sahur!

Namun berbeda halnya dengan sekelompok remaja yang satu ini. Seperti dikutip dari akun Twitter @infosuporter, sekelompok remaja zaman now ini melakukan kegiatan membangunkan sahur dengan gaya yang unik yaitu ala hooligan.

Ya, para remaja tersebut berteriak membangunkan sahur dengan mengikuti gerak dan cara hooligan meneriakkan chant saat menyemangati klub idolanya. Tapi, lucunya para remaja itu meneriakan kalimat untuk segera sahur pada warga dengan rangkaian kata “sayur lodeh.” Simak aja gaya mereka membangunkan warga untuk sahur : 

Suporter Indonesia@infosuporter

Sahur ala Hooligan pic.twitter.com/K5TSg4AIIe

Via @masterando3328:19 PM – May 7, 2019539 people are talking about thisTwitter Ads info and privacy

Tapi masih ada yang membangunkan sahur dengan cara tradisional yang unik yaitu menggunakan alat musik angklung atau disebut juga Obrog Angklung yang dilakukan anak muda di desa Gebang Udik, kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Vey Si Sendal Jepit)***

komentar

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.