Kenali Adiksi Media Sosial: Dari Faktor, Dampak, Hingga Cara Mengatasinya
PERKEMBANGAN media sosial membuat kinerja menjadi lebih cepat, tepat, akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan.
Media sosial yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari saat ini menjadi suatu kebiasaan atau kebutuhan yang semakin lumrah dan tanpa disadari membawa efek negatif di kehidupan seperti kecanduan, Kecanduan adalah suatu kondisi yang dapat mengakibatkan individu tidak mampu mengendalikan dirinya dan dampak negatif yang disebabkan oleh kebiasaannya.
Kecanduan media sosial ini semakin hari semakin meningkat jumlahnya di Indonesia jika dibiarkan. Jika tak dibatasi kecanduan seperti ini bisa mengganggu aspek kehidupan keseharian lainnya.
Maka dari itu berikut ini penjelasan mengenai adiksi media sosial, hingga cara mengatasinya.
Apa itu Adiksi?
Adiksi adalah suatu kondisi ketergantungan fisik & mental terhadap hal-hal tertentu yang menimbulkan perubahan perilaku bagi orang yang mengalaminya.
Adiksi dapat didefinisikan sebagai suatu pola perilaku yang dapat menimbulkan resiko penyakit dan masalah personal serta masalah sosial.
Perilaku adiktif biasanya dialami secara subjektif sebagai “loss of control” perilaku terus muncul meskipun telah memiliki niat/usaha untuk menghentikan perilaku tersebut.
Adiksi Media Sosial
Sedangkan Adiksi pada media sosial adalah kondisi dimana individu memiliki perhatian lebih pada media sosial, memiliki keinginan kuat untuk terus menggunakan media sosial, serta menghabiskan waktu dan tenaga untuk mengakses media sosial sehingga mengabaikan hal-hal penting.
Ciri-ciri (Kriteria) Individu Adiksi Media Sosial
- Salience, medsos hal yang penting dan mendominasi pikiran, perasaan, dan perilaku.
- Mood Modification, pengalaman subjektif yang dirasakan individu sebagai efek dari medsos dan bisa dipakai coping strategy.
- Tolerance, peningkatan waktu secara bertahap untuk mendapatkan kesenangan.
- Withdrawal Symptom, perasaan yang tidak menyenangkan ketika tidak menggunakan medsos, seperti gelisah, murung, mudah marah, dll.
- Conflict, interpersonal (dengan sekitarnya) & intrapersonal (dengan diri sendiri).
- Relapse, kondisi yang cenderung akan menggunakan medsos secara berlebihan lagi setelah tidak menggunakannya beberapa waktu.
- Problem, pengaruh negatif pada kesehatan, kualitas tidur, hubungan dan kesejahteraan individu.
Faktor yang Mempengaruhi Adiksi Media Sosial
- Faktor Internal
- Kepribadian, contohnya narsisme.
- FoMO (Fear of Missing Out), takut ketinggalan tren yang sedang berjalan.
- Kontrol diri yang rendah.
- Strategi Coping, pelarian dari masalah.
- Self-esteem (percaya diri) yang rendah, medsos sebagai wadah untuk meningkatkan percaya diri dengan likes/komentar orang lain.
- Kesepian.
- Faktor Eksternal
- Dukungan sosial, tidak mendapat dukungan di dunia nyata, mencari dukungan dari teman-teman medsos.
- Penggunaan medsos oleh orang-orang sekitar (role model).

Dampak dari Adiksi Media Sosial
- Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat.
- Prokrastinasi, menunda-nunda pekerjaan atau prestasi akademik turun.
- Kurang tidur, mudah lelah, kurang fokus.
- Kecemasan apabila tidak melihat medsos.
- Menurunnya life satisfaction, sering membandingkan diri dengan orang lain “yang lebih Bahagia/baik”.
- Shyness/merasa malu/takut bertemu dengan orang di dunia nyata.
- Tidak percaya diri jika tidak tercapai untuk mendapatkan likes/komentar.
Bagaimana Cara Menangani Dampak Adiksi Media Sosial?
- Tentukan waktu dan tempat dimana akan menggunakan medsos.
- Menghapus aplikasi medsos yang tidak dibutuhkan.
- Melakukan kegiatan yang lebih produktif, seperti berinteraksi langsung dengan orang lain.
- Matikan notifikasi/silent HP saat melakukan hal-hal penting, contoh belajar, bekerja, dll.
- Belajar untuk mengontrol diri, kuncinya sabar, butuh waktu dan proses.
- Mintalah bantuan kepada keluarga/saudara/teman untuk mengingatkan dalam penggunaan medsos, bila perlu hubungi psikolog jika sangat sulit diatasi.
Tips Menggunakan Media Sosial yang Baik dan Benar
- NIAT, menggunakan medsos dengan batas waktu sewajarnya.
- Buat skala prioritas terhadap kegiatan yang dilakukan saat ini/pada waktu tertentu, kalau kegiatan utama belum selesai, tidak boleh main HP.
- Buatlah rencana untuk melakukan kegiatan fisik, misalnya olahraga, memasak, menggambar, dll.
- Berpikir positif bahwa hidup kita pasti bahagia. Yakini kehidupan setiap orang itu memiliki kebahagiaan yang berbeda pula.
- Saring/pilih konten yang akan dibaca, guna menambah wawasan, bukan kecemasan.
- Share konten yang sewajarnya dan bermanfaat untuk orang lain.
Yuk, gunakan media sosial dengan bijak agar mental tetap sehat! (Erik Maydia/JT)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.